Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Surabaya Menghitam

  Langit  Surabaya ,  Sudah diambang petang kala senja hampir raib diubun perempuan berambut putih itu, Aku pernah mendengar bahwa surgaku tak mungkin akan lari? Sampai dewasa pula aku masih berangan surga itu seperti apa? bertambah sudah angka di kepala. bahwa tak ada tunggal, bahwa kembali berati pulang. kalau rasa masih ingin berloncat seperti bocah, menikmati hari minggu dan bermain dengan tanah liat, mendamba dengan mata yang sayu saat masih di pangku dan menyusu dengan jiwa jiwa kesucian, sebelum waktu meledak membelah dada dan memisahkan antara ku dan nya, menginjak , mencaci, merusak dan bahakan membunuh di atas kesadaran, bahwa  semua arus akan menuju pada satu titik bernama "pilihan". waktu mengajak berlari diatas aspal Surabaya masih terasa begitu panas menyaksikan jalanan yang berisik.  kuda kuda besi simpang siur merambat seperti air mengalir.

Negeri Penyihir

Segala coretan yang mulai kehilangan makna,menjadi saksi atas turunya air mata di negeri yang besar ini.aku mencoba berteriak sekuat mungkin agar kau menoleh kebelakang,melihat kami yang tertatih,merangkak,mengemis dan menangis, tapi aku hanya mendapat lambaian tangan seolah semua ini akan baik baik saja. menjadi pilu dan tabu ketika keadilan menjadi barang guyonan. sisi yang mana hitam dan putih semakin tak ada bedanya. ketika situa menjadi saksi akan kehancuran sebuah warisan dan peradaban   hai...aku memanggilmu dalam bisu kegelapan,di lorong kecil tepian sungai dan sampah disinilah aku berlindung dari negerinya para penyihir. adakah pahlawan idaman dan bukan hanya sekedar impian. mataku semakin senja,tak hanya kulitku yang keriput tapi negeri dimana aku dibesarkan juga. aku hanya ingin melihat pelangi saat senja akan tenggelam seandainya saat aku masih menjadi mentari dan aku punya sedikit keberanian. semua telah berlalu dan kini hanya tinggal suara kecil mendayu dalam rinti...

Kisah Kucing Jalanan

Dalam pekat malam tangisan dan jerit membumbung   mengisi dalam tiap gang-gang kecil di negeriku para kucing hitam dan anaknya mengais tulang-tulang pada   tong sampah dipingiran jalanan langit negeri tak kuasa membendung air mata bercampur bersama isap tangis kucing jalanan. tak ada rumah dan  makan untuk mereka karena keserakahan dan kekuasan sang singa raja tak merasa dan membuka mata ia telan daging dn tulangnya tanpa memperhatikan memperdulikan dan menyisahkan untuk mereka Dalam hutan rimba siapa yg berkuasa pasti jadi juara tak adil sungguh tak adil bagimana singa bisa melihat sedangkan ia sibuk dengan tidur dan kemalasannya. daun daun mereka makan tubuh kurus kering, meronta sepanjang jalanan harapan dan harapan yg selalu mereka nantikan tangis langit bercampur gemuruh petir menyentak dan menakutkan para kucing berteduh di kolom kolom jembatan  mereka ketakutan Negeri yang kehilangan cita rasa dan makna Benalu - benalu y...

Penjelajah Udara

Ketika sang kuasa telah berkehendak pada sang petualang udara kala ujian menyisahkan duka lara. Pada hamparan lautan yang menjadikan kanvas cerita. Burung besi terbang tinggi dan turun kembali tuhan telah rindu dan ingin memanggil untuk kembali kesisinya lagi. Kehilangan yang berpadu derai air mata Saudaraku kuatkan hati, karena mereka telah pulang kesurga. Tingginya langit dan dalamnya lautan tak menghalangi lantunan doa kita. Kini Langit negeri berhujan akan air mata Yakinlah selalu ada hikmah dibalik setiap musibah yang ada. Takdir kehidupan ada pada kehendaknya. Sekuat, secanggih apapun kita ingatlah tak ada yang bisa mengalahkan kuasanya. Mari intropeksi diri terhadap apa yang terjadi Karena sejatinya didunia ini Tak ada yang abadi Lebih berhati - berhati karena maut adalah misteri dan kapanpun bisa terjadi. Sang petualang udara telah pulang dibandhara sang kuasa. Awan,angin gelombang dan lautan pun hanyalah menjadi perantaranya. Hukuman atau ujian? tap...

Gubuk

Aku kembali tersenyum sinis diatas gubuk itu Sambil melihat mentari sore yg tak lama lagi kan segera berlalu. hembusan angin melambai membuat rerumputan dan dedaunan menari meliuk-liuk. sejenak ku coba memejamkan mata dan kembali ku tatap langit sungguh indah.... lalu kusapa perlahan...padamu yang sedang sakit..di gubuk kecil ini lah...aku dan mereka merintih dalam tangis tanpa air mata, kepadamu yag selalu kami banggakan... Apa kabar negeriku???... sudahkah sembuh luka2 keegoisan dalam hukum dan keadilan sudahkah siuman dr tidur yg berkepanjangan.dan tak lupa ku sapa teman karibku  korupsi bagaimna kabarmu ? Aku harap kau tak lagi memiliki kabar. Oh ya tak lupa juga padamu idaman Wahai narkoba apa kabarmu? Aku harap segeralah musnah aku tak ingin melihatmu lagi. Sore itu aku masih duduk terpaku,, Mungkinkah aku masih bisa melihat tanah surga. Atau sekedar menyaksikan Pelangi di usia rumahku yang sudah 70 tahun. Akulah si kecil dengan deri...

ES TEH

Sejenak untuk sesaat sembari menghilangkan dahaga kuminum es teh manis ini semilir angin menyapu mendung diatas ubun-ubunku terdiam lalu ku bisikan pada alam ‘’ada apa dengan negeriku adik-adiku yang masih belum merasakan manisnya madu pendidikan saudaraku yang mampu melihat namun buta dan membutuhkan tongkat tentang apa itu korupsi,pembunuhan,dan keadilan kemudian tangan membawaku menjamah beberapa lembaran kertas Aku baca dan betapa kaget seorang ibu tega membunuh anaknya lembaran itu aku remas sekuat mungkin        seperti aku ingin memukul kebiadabbanya      lalu tak lama barisan bala tentara semut berjejer dengan rapinya hanya karena aku menjatuhkan sebutir gula negeri semut ini sungguh asyik dan manis banyak ingin mendapatkan sebutir gula tapi mereka dapat berjalan dalam baris yang rapi tanpa saling sikut dan pukul bagaimana dengan negeriku,entahlah ! kini Cahaya senja mulai redup betapa cepat perputaran dar...

Lawang Duwur

Allah Maha Pembuka Pintu Hati"   Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain.   Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu.   Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian dari sastrawan ...

saya pamit jum

Saya masih penasaran sampai sekarang juga, beberapa kali saya tak habis pikir, kenapa Jum tega mengkhianati dan menikah begitu cepat, aku udah berjanji dua tahun setelah saya lulus kuliah nanti saya akan menjadi seorang pengusaha atau tidak ya sekedar kerja dikantor atau bank lah, yang penting cukup untuk membuat gubuk dan membeli tempe atau tahu. jum pernah berkata bahwa cinta tak memandang materi, saya tegaskan jum adalah barisan yang sudah ku akhiri dengan tanda baca titik. padahal aku pernah berpesan dengan kalimat sederhana pada jum, "Jum tak baik hatimu tinggi menuruti angin, kita  hidup  ibarat layang-layang , kita diatas selama angin masih ada, tali masih mengikat dan rangka masih kuat, apabila tali telah putus,rangka tak lagi utuh, sudah tak pantaslah lagi kita untuk  tetap  terbang itu tandanya sudah waktunya kita kembali  jum" kataku  Sambil  menyeduh kopi pait di tepian jalan A. Yani Surabaya.  yang berisik dengan kend...