Memiliki anak dengan
kondisi fisik sehat, cerdas, berakhlak mulia serta memiliki
penampilan menarik adalah hal yang didambakan oleh kebanyakan setiap
orang tua, sehingga dari hal tersebut melahrikan prinsip
dalam mendapatkan keturunan yang sesuai dengan apa ya seperti di
harapakan,seperti pola pikir yang berkembang pada
masyrakat dulu bahwa dalam memperoleh keturunan
yang sesuai pada kriteria yang diharapkan maka
perlu adanya perhatian pada hal bibit, bobot dan
bebet. Namun seiring perkembangan zaman perubahan pola pikir
masyarakat juga perahan mengalami perubahan, berbagai ilmu dan pengetahuan
mulai masuk dan diterima salah satunya adalah dengan diterimanya pemahaman
konsep mengenai pola terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dan
masyarakat kini lebih bisa menerima dan
mengetahui menegenai berbagai faktor yang turut
mempengaruhi salah satunya adalah terhadap pola
perkembangan atau kecerdasan pada pada otak anak.
Pada
dasarnya di dalam setiap proses perkembangan otak anak
akan selalu berdampak dan turut mempengaruhi pada tingkat kecerdasaan anak
nantinya , mengenai perkembangan pada otak anak akan selalu dikuti
dengan adanya tahapan dan respon yang diberikan pada
anak. Seperti pada perkembangan anak dari usia 3
tahun mulai menujukan respon maupun tingkah laku sebagai akibat
dari perkembangan otak anak yang berbeda dari
sebelumnya, mampu untuk mempengarhui pola perkembangan otak anak
seperti adanya faktor berikut ini: gen yang berasal dari keluarga
utama hal ini bisa saja terjadi pada kemampuan anak yang menurun
dari dari orang tua, salah satu nya adalah tingkat kecerdasaan pada
anak.
Chamidah
(2009) menyatakan untuk melihat kualitas atau kemapuan pada anak bisa dilihat
pada bagaiaman proses tumbuh kembang anak itu sendiri. bahwa
kualitas atau kemampuan seorang anak dapat dinilai, di
amati baik dari segi perkembangan bahasa , tingkah laku maupun
sampai pada proses tumbuh kembangnya dari waktu ke waktu. Pertumbuhan anak
sebagai proses dari interaksi antar faktor yakni genetik dan
lingkungan. Faktor genetik/keturunan sebagai faktor
yang berasal/sebagai akibat dari yang diterima atau
diturunkan dari ayah dan ibu, disisi lain faktor lingkungan yang
didalamnya termasuk psikologis, fisik, biologis, ,
serta sosial.
Pada
sudut lain Perkembangan dilihat sebagai suatu fungsional yang
bersifat secara sistematis baik mencangkup baik fisik, mental sebagai bentuk
dari adanya keterkaitan pada lingkungan sebagai kondisi yang memilik
pengaruh cukup kuati. Perkembangan dapat dilihat dari perubahan yang
sifatnya teramat progres, ada tahap yang dilalui dan perubahan itu
menunjukan keterkaitan satu dengan yang lain. Sunderland (2006:18) bahwasanya seringkali
ditemui kondisi dimana orang dewasa mengalami gangguan stres, tidak ada
menajemen untuk mengatur stres yang cukup baik, sehingga setiap seseorang yang
mengalami kondisi beban pikiran yang tinggi bisa berdampak pada
kemampuan kinerja otaknya, tidak ada yang membantu dalam mengatasi stress bisa
mengakibatkan tekanan terjadi pada masa kanak berdampak efektif
dalam mengatur kondisi ataupun mengatasi bebap pikirannya.
Comments
Post a Comment