Skip to main content

Mereka Rindu Segala Hal Tentang Sekolah





SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, dahulu keempat jenjang Pendidikan hidup dengan damai, namun semuanya berubah saat Covid 19 menyerang. Hanya antivirus yang mampu mengendalikan covid 19 dan menghentikannya. Namun saat dunia membutuhkanya, dia belum ditemukan..

 Pasca covid 19  menjadi sebuah pandemi, yang menghebohkan jagad raya, banyak tatanan hidup yang semerawut dan tak karuan mulai dari pekerja seni, tukang sound hajatan, pedagang, ojek, dan  yang tak kalah merasakan imbasnya adalah dunia pendidikan, sebagai seorang warganet dan pemerhati lini massa saya melihat pemerintah sudah bekerja keras dengan  melakuan segala macam cara, mulai pemberian paket internet kepada siwa guna mempermudah proses pembelajaran via daring, bantuan sosial dan sebagainya. Setelah melewati hampir tiga bulan lebih  pendidikan kita masih tetap mengandalakn proses belajar dari rumah, baik dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi negeri, dan apakah  mereka rindu segala hal di sekolah” ?.. iya mungkin.

Apa yang kalian fikirkan mengenai sekolah ? pasti sebagian dari kalian ada yang punya pemikiran sama dengan saya, ada banyak teman, guru, belajar,  ngobrol bareng teman di kantin, terlambat masuk sekolah, bangun kesiangan , upacara dan lain sebagainya.  Kurang lebih 12 tahun mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai SMA kita semua pernah merasakan sensai yang menyenangkan menjadi seorang siswa, namun semua berubah saat covid 19 datang menjelma seperti hantu dalam serial film horror The Conjuring” Menakutkan.

Beberapa dari kita mungkin tak asing dengan obrolan receh saat sekolah seperti”

Besok semoga gurunya gak  masuk yo..!

PR mu sudah selesai?’’

Wah ,  lali gak bawa dasi aku rekk,”,

Atau saat gurumu berpamitan “ Saya tinggal karena ada rapat jadi kalian bisa belajar sendiri,, “iya pak” itu jawabmu, tapi tanganmu di bawah kolom meja yang penuh lipatan kertas contekan dan permen karet,, mengepal dan batinmu teriak  yesss, yess yesss,  itu sensai   sperti setelah turun menaiki roller coaster di dufan, yang membuatmu merasa plong tenan.

Berikut beberpa hal yang mungkin dirindukan pelajar sekolah saat ini:

1)    Upacara.

Kalian mungkin sudah lupa kapan terakhir upacara, bahkan mungkin kalian saat ini lupa menaruh dimana perlengkapan tempur seperti topi, dasi, ikat pinggang dan kaos kaki, upacara menjadi rutinitas tiap minggu yang menuntutmu harus bangun lebih pagi, dan tentu berangkat lebih awal, bagi sebgaian orang kegiatan ini cukup melelahkan, belum lagi kalau terlambat dan disuruh berdiri di depan. Namun moment seperti itulah saat ini yang memimiliki nilai yang cukup mahal. Kau tak usah malu-malu akui saja kau pasti merindukan hal seperti ini bukan.

2)    Jam kosong (tidak ada pelajaran)

Kalau ditanya kepada seluruh siswa di seantero jagad raya ini, pasti mereka bakal seneng sampai puncak ubun-ubun kalau mendengar dalam sehari aja ada  mata pelajaran  yang kosong, mereka biasanya menghabiskan untuk bermain, tidur, nongkrong dikantin,  ngobrol sepuasnya, godain teman cewenya atau bikin ricuh, kau memiliki waktu luang untuk membuat sebuah kenangan bersama teman-temanmu, tapi kini di secarik kenangamu akan terisi mengenai suatu virus dan ini sesuatu yang tidak pernah bisa dirasakan dan diceritakan oleh generasi sebelum kamu..

3)    Nongkrong dikantin dan toilet sekolah.

Kali ini hal yang mungkin kalian rindukan saat disekolah adalah bisa nongkrong bareng teman-teman dikantin atau toilet sekolah, dan ini rata-rata cowok yang melakukanya. Ini menjadi suatu rutinitas yang asyik dan enjoi karena disinilah basecamp terbaik untuk menyusun semua rencana mulai dari main PS setelah pulang sekolah, berkunjung kerumah teman, nge gosip setajam silet, iseng menggoda teman cewe saat ke kantin lalu pdkt, disini rahasia dan ide  pikiran liar mereka tumpah semua.

4)    PR (Pekerjaan Rumah)

Sebuah hantu berbentuk tugas sekolah, lebih menyeramkan dibandingkan tatapan tajam suzzana, lebih mengkagetkan dari pada menerima uang kaget, dan lebih memusingkan dibanding terombang ambing dilautan.

5)    Kelulusan.

Kali ini sesuatu yang memiliki nilai sangat mahal bagi semua siswa, ya itu adalah saat mereka bisa ikut mengahdiri prosesi  kelulusan secara langsung” ini saat dimana mereka mengabadikan setiap moment, foto Bersama guru, orang tua, teman, dan pacar, ini juga moment untuk menjaga hubungan yang mereka jalin selama sekolah, oh ya  nanti melanjutkan kemana?,  Nanti kalau ada waktu luang kumpul-kumpul lagi ya, jangan lupa lo ya ma aku, Oh ya minta no hp mu donk, biar kalau ada apa -apa kita bisa bareng , foto dulu yuk buat kenang-kenangan , dan moment ini kalian tidak bisa merasakannya. Saya angkat topi untuk kalian yang lulus dan tidak bisa merasakan prosesi kelulusan  bersama teman, guru, orang tua dan pacar kalian di tengah wabah menggerikan ini. Kau akan punya cerita dan kisah menarik untuk kau ceritakan  pada generasi yang akan datang.

Pandemi covid 19 masih  ada dan berlangsung sampai saat ini, segores untaian tak jelas ini sekadar karena aku ingin meyapamu para siswa-siswi di seluruh tanah air, semoga hari-harimu selalu menyenangkan, kalian luar biasa. bagi siapapun yang berkunjung dan membaca tulisan ini mari Berdo’a semoga wabah ini segera berakhir dan kita bisa duduk bersama menikmati kopi di Malioboro tanpa jarak dan tentu dengan  senyum manis dibibirmu. Salam.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Magis NoveL Sang Penyair Karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluti

Novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi el-Manfaluti,  Sebuah novel yang amat biasa ketika pertama kali aku menemukan di pojok rak Perpustakaan SMA dulu,  sampul sederhana hanya gambar orang eropa dengan judul sekadarnya saja" simple sekali, fikirku saat itu , dan belum tentu novel  ini bakal menyajikan balada yang membius pembacanya. Novel dengan tebal315 halaman  aku bawa pulang kerumah dan membacanya  per halaman  saking tebalnya novel itu7 hampir tuntas tiga minggu lebih, dan ada sesuatu yang menarik kutemukan. kau bisa membaca dan menyelami sambil menikmati secangkir kopi.    Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ...

Tawa Terakhir Joko Pinurbo Oleh: Hengky Dj

Sabtu sore waktu surabaya, maghrib mengambang diatas gedung sekolah dasar Klampis Ngasem 1, berisiknya suara kendaraan, lalu lalang membuat jalanan harus lebih dipenuhi dengan kesabaran. Melepas lelah dengan secangkir teh panas dan lantunan   musik Bosonova adalah cara laki-laki seperti kami mengusir segala keletihan yang membombardir tubuh. Pesan singkat dari Andri Kurniawan seorang guru sejarah yang gila akan sastra, membawa pesan duka bahwa Joko Pinurbo telah pulang dan selesai dengan puisinya. Iya… Untuk selamanya!. Kabar sedih teruntuk sastra Indonesia. Joko Pinurbo, si penyair dengan kreativitas melampaui batas, telah menghembuskan napas terakhirnya setelah melawan penyakit yang tak kalah kerasnya dari kepalanya yang selalu dipenuhi kata-kata indah. Ketika berita wafatnya Joko Pinurbo mencuat, dunia sastra Indonesia seakan kehilangan bintangnya yang selalu mampu membuat kata-kata berdansa seperti orang kesetanan di atas kertas kosong. Para penggemar sastra yang biasanya ten...

Diskon Keadilan: 6,5 Tahun

Panggung keadilan negeri ini kembali menyuguhkan drama yang lebih mengguncang daripada sinetron prime time. Kali ini, Harvey Moeis, seorang pengusaha sekaligus suami dari artis ternama Sandra Dewi, sukses mendapatkan "promo akhir tahun" berupa hukuman hanya 6,5 tahun penjara atas dugaan korupsi dana sebesar 300 triliun rupiah . Sebuah angka yang cukup untuk menutupi defisit APBN, tapi malah menjadi tiket emas untuk "liburan berfasilitas eksklusif." Bayangkan, dana sebesar itu bisa membangun puluhan rumah sakit, ribuan sekolah, atau bahkan menggaji ribuan guru honorer hingga tuntas. Tapi sayangnya, rakyat kecil hanya bisa gigit jari, sementara sang pelaku menikmati hasil jerih payah "dana abadi" rakyat. Adakah yang lebih ironis dari ini? 1.        Keadilan ala Negeri Dongeng Seperti di negeri dongeng, keadilan di negara ini terasa seperti cerita fiksi. Untuk mereka yang punya nama besar dan hubungan erat, hukum menjadi elastis—mudah dilenturkan. Band...