Skip to main content

HAI CALON GURU JANGAN MENYERAH







 Hai kawan  para pemimpi yang tak kenal menyerah, semangat dan tekad kalian  seperti lilin rela hangus terbakar demi menyelamatkan insan dari kegelapan, bangglah dengan impian yang kalian miliki sekarang, dan semoga kejayaan akan segera menjelma menjadi fakta amin.. Dua tahun sudah baik aku dan  kalian  berada di lautan ilmu bumi pendidikan, iya di lauatan Universitas Negeri Surabaya  inilah kita berusaha, berjuang bersama , untuk mengantarkan Bahte ra impian ke dermaga  kejayaan dan yakinlah kelak akan ada waktu dimana ada yang memanggil kita dengan sebutan Pak guru atau Bu guru, bagaimana keren kan kawan...
kawan masih banyak hal yang harus kita lalui oleh karena itu persiapkan segala bekal untuk kedepannya nanti, izinkalah aku untuk sejenak saja bertamu ke hati kalian menyapa impian indah kalian saudaraku..
Apa kabar impianu kawan ?
Aku harap engkau masih selalu  tetap semangat, dan tak kenal menyerah
Apa kabar usaha ?
Aku harap engkau masih terus melaju tak pernah berhenti
Dan Apa kabar do’a ?
Aku harap selalu senantiasa tak pernah terputus, memohon segala petunjuk dan kemudahan kepadaNya
Oh ya apa saja yang sudah engkau lakukan untuk impianmu ?
Apa kamu masih menjadi pemalas yang tak pernah berdoa dan berusaha untuk apa yang katanya selalu kau impikan selama ini !
Ataukah mungkin kini engkau hanya menjadi pecundang, pemalas yang hanya bisa mengeluh, menangis dan menyerah begitu saja  hanya terkadang karena beban yang kau rasa begitu berat, atau hanya karena engkau sering mengalami kegagalan. kedua malaikat kita yang selalu senantiasa  tak pernah berhenti mendoakan untuk keselamatan atau keberhasilan kita, belajarlah dari semangat dan usaha mereka, Selama ini semua yang telah kita korbankan dari  biaya, waktu dan juga tenaga aku tidak ingin kalian berkata bahwa semua sia-sia , kawan  masih engkau menganggap bahwa semua ini masihlah terasa begitu susah dan berat ?
Bagaimana dengan impianmu “kau itu memiliki impian yang besar mulai sekarang kau harus tau apa yang harus kau lakukan !.dan katakanlah mulai sekarang” AKU PASTI BISA
Aku masih teringat ketika sore  itu untuk melepas lelah secara tak sengaja  aku  menemukan kutipan  dari sebuah blogg yang membuatku merenung begitu lama bahkan aku sampai membaca berulang kali  blog itu berisi demkian,
Aku dititipi banyak hal oleh guruku
Dari yang penting sampai yang konyol
Kamu juga begitu kan ?
Bukankah ini sudah saatnya untuk kita?
Untuk berubah dari yang dititipi jadi yang menitipkan sesuatu
Memang merepotkan tapi kita tidak terus begini
Suatu saat kau juga akan jadi yang mentraktir
Dan di panggil Guru  kita juga tidak bisa terus jadi anak-anak
Kalau ingin keren seperti mereka.
setelah selesai membacanya banyak hal yang aku fikir dan renungkan ya,,mungkin kalian juga begitu tapi ada hal yang harus kita ingat bahwa kita memiliki tugas yang mulia mungkin kalimat ini tak asing di telinga kita “ engkau sebagai pelita dalam kegelapan engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, terserah kalian memiliki makna seperti apa tapi yang jelas kita memiliki tanggungjawab yang besar kawan  bukan sekedar bekerja untuk uang saja, tapi dibalik semua itu ada sebuah kemulian yang begitu luar biasa. Jadi banggalah terhadap dirimu terhadap impianmu, jalan memang tak mudah tapi itu bukan menjadi penghalang ,berdoa dan berusaha maka niscaya kesukesasan akan ada di tanganmu dan kita akan tersenyum dengan apa yang selama ini kita impikan,
kawan tetaplah bersyukur dengan segala apa yang kita miliki sekarang bicara soal syukur aku punya sedikit cerita waktu itu kalau tidak  salah terjadi saat semester tiga dimana dosen kami Bu Maryam meminta aku dan teman- teman untuk melakukan kegiatan saling berbagi yaitu dengan memberi nasi bungkus kepada orang yang dirasa membutuhkan di sekitar wilayah Unesa  sendiri, saat itu kami bertemu dengan seorang nenek yang setiap harinya kerjanya mengembala kambing akhirnya kami memutuskan untuk memberi nasi bungkus kepada nenek tersebut tapi apa yang terjadi nenek itu menolak dan tidak mau menerima pemeberian kami, akhirnya sebelum aku dan teman-teman pergi terjadilah  perbincangan sebentar antara kami dan nenek itu, aku masih ingat beliau berkata walau pada kenyataanya anak dan cucunya sudah mapan dalam arti sudah berkecukupan akan tetapi nenek itu masih tetap semangat bekerja untuk mengembala kambingnya. “ Saya senang dengan apa yang saya lakukan sekarang dan saya bersyukur masih di beri kesehatan. Itulah kata nenek yang aku ingat, kalau nenek di usianya yang sudah tua dengan kondisi fisik yang tak sekuat kita kawan lalu bgaimana jika kita melihat diri kita ?
suatu hari juga begitu ketika setelah selesai pulang kuliah dengan tugas yang kian hari kian menumpuk rasanya lelah, bosan, bahakan seperti mau menyerah saja dengan kondisi saat itu akhirnya aku sengaja mampir di warung kopi untuk setidaknya melepaskan segala kepentan di kepala sambil menunggu kopi yang sudah kupesan aku melihat seorang bayi yang berusaha untuk berdiri sambil di bimbing ibunya , beberapa kali aku lihat  bayi itu terjatuh  lagi ketanah, namun ia tetap mencoba dan mencobanya lagi ia bahkan seolah tak peduli dengan rasa sakit yang di alaminya saat ia harus terjatuh lagi ketanah, iya mungkin ia begitu sangat semangat, tidak mudah menyerah, aku memperhatikanya begitu lama terkadang aku tersenyum melihat tingkah lucunya tapi disisi lain hal itu memeberi tamparan begitu keras kepada saya, ya saya mahasiswa dalam apapun saya lebih unggul dibandingkan dengan bayi itu tapi saat  melihat semangat dan usaha bayi itu walau harus terjatuh beberapa kali dan aku hanya bisa terdiam seribu bahasa.
Dan aku pernah bersama temanku yang biasanya aku panggil samong saat itu aku dan samong akan melaksanakan sholat ashar namun kondisi masjid terlihat begitu sepi akhirnya samong berkata kepadaku  agar sholatnya lebih dipercepat ya mungkin karena kondisi yang sepi ia menjadi khawtir, takut kehilangan atau apa, sholatpun selesai begitu cepat saat kita keluar tiba- tiba sandalnya samong hilang padahal kita merasa sholatpun juga udah cepat tapi masih ada orang yang lebih cepat lagi mengambil sendalnya samong, setelah di cari kesana kemari namun tak ketemu juga, akhirnya aku dan samong melihat seorang kakek yang baru datang dan duduk di serambi masjid sepertinya kakek itu juga akan melaksanakan sholat tanpa disengaja kita memperhatikan kakek itu setelah ia menyingkap celananya keatas dan betapa aku sangat kaget ternyata kakek itu juga melepas kaki palsunya, semakin melihatnya kakek itu berjalan dengan tertatih-tatih menuju tempat wudhu, lalu sahabatku samong menatapku dalam-dalam sorotan matanya seolah mengatakan sesuatu yang begitu sulit untuk di sampaikan,, dengan berat ia berkata kepadaku “aku bersyukur setidaknya aku hanya kehilangan sandal” aku hanya bisa tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatku itu, beljarlah juga dari sikap semangat dan sikap tidak meyerahnya juga, kataku sambil menepuk pundaknya.
Sedikit cerita diatas semoga bisa menjadi pelajaran buat kita semua, tentang apa itu semangat, sikap tidak mudah putus asa, selalu mau berusaha dan berusaha apalagi kita sebagai mahasiswa selayaknya sikap semacam itu haruslah kita miliki
Impian yang besar pastilah juga akan disertai usaha dan pengorbanan yang besar pula kita bisa belajar dari siapapun, tidak hanya kepada, dosen, guru atau orang yang kita anggap lebih hebat dari kita, bahkan seorang bayi, nenek, kakek terkadang mampu memberi pelajaran yang begitu bermakna kepada kita.
Kawan tetaplah semangat dalam mengapai impian berusaha dan berdoalah
Jika banyak orang yang mentertawakan impianmu bahkan meragukanmu
Tetaplah tenang dan percaya pada dirimu karena apa ?
Karena kelak kau akan tersenyum dengan impian itu.
Janganlah putus asa dan menyerah tetaplah percaya pada apa yang kau impikan mengapa?
Karena saat kuasamu tak lagi dapat meraih apa yang kau impikan mungkin disitulah tangan tuhan akan berkuasa kepadamu.
Mari bersamaa menjemput masa depan kita murid murid kita sudah menunggu disana
Man jadda wa jadda
Jangan menyerah jangan menyerah jangan menyerah,,,




   Terimaksih kepada dua Malaikat hidupku Bapak dan Ibukku yang selalu tak pernah berrhenti menyanyangi dan mendoakanku


Hengky juliant











Comments

Popular posts from this blog

Magis NoveL Sang Penyair Karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluti

Novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi el-Manfaluti,  Sebuah novel yang amat biasa ketika pertama kali aku menemukan di pojok rak Perpustakaan SMA dulu,  sampul sederhana hanya gambar orang eropa dengan judul sekadarnya saja" simple sekali, fikirku saat itu , dan belum tentu novel  ini bakal menyajikan balada yang membius pembacanya. Novel dengan tebal315 halaman  aku bawa pulang kerumah dan membacanya  per halaman  saking tebalnya novel itu7 hampir tuntas tiga minggu lebih, dan ada sesuatu yang menarik kutemukan. kau bisa membaca dan menyelami sambil menikmati secangkir kopi.    Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ...

Tawa Terakhir Joko Pinurbo Oleh: Hengky Dj

Sabtu sore waktu surabaya, maghrib mengambang diatas gedung sekolah dasar Klampis Ngasem 1, berisiknya suara kendaraan, lalu lalang membuat jalanan harus lebih dipenuhi dengan kesabaran. Melepas lelah dengan secangkir teh panas dan lantunan   musik Bosonova adalah cara laki-laki seperti kami mengusir segala keletihan yang membombardir tubuh. Pesan singkat dari Andri Kurniawan seorang guru sejarah yang gila akan sastra, membawa pesan duka bahwa Joko Pinurbo telah pulang dan selesai dengan puisinya. Iya… Untuk selamanya!. Kabar sedih teruntuk sastra Indonesia. Joko Pinurbo, si penyair dengan kreativitas melampaui batas, telah menghembuskan napas terakhirnya setelah melawan penyakit yang tak kalah kerasnya dari kepalanya yang selalu dipenuhi kata-kata indah. Ketika berita wafatnya Joko Pinurbo mencuat, dunia sastra Indonesia seakan kehilangan bintangnya yang selalu mampu membuat kata-kata berdansa seperti orang kesetanan di atas kertas kosong. Para penggemar sastra yang biasanya ten...

Diskon Keadilan: 6,5 Tahun

Panggung keadilan negeri ini kembali menyuguhkan drama yang lebih mengguncang daripada sinetron prime time. Kali ini, Harvey Moeis, seorang pengusaha sekaligus suami dari artis ternama Sandra Dewi, sukses mendapatkan "promo akhir tahun" berupa hukuman hanya 6,5 tahun penjara atas dugaan korupsi dana sebesar 300 triliun rupiah . Sebuah angka yang cukup untuk menutupi defisit APBN, tapi malah menjadi tiket emas untuk "liburan berfasilitas eksklusif." Bayangkan, dana sebesar itu bisa membangun puluhan rumah sakit, ribuan sekolah, atau bahkan menggaji ribuan guru honorer hingga tuntas. Tapi sayangnya, rakyat kecil hanya bisa gigit jari, sementara sang pelaku menikmati hasil jerih payah "dana abadi" rakyat. Adakah yang lebih ironis dari ini? 1.        Keadilan ala Negeri Dongeng Seperti di negeri dongeng, keadilan di negara ini terasa seperti cerita fiksi. Untuk mereka yang punya nama besar dan hubungan erat, hukum menjadi elastis—mudah dilenturkan. Band...