Langit negeriku
perlahan mulai mendung
perlahan gerimis
membasahi kami
tak ada
tempat berteduh untuk kami
kami yang tak
punya atap yang cukup kuat
untuk
berlindung dari segala panas dan hujan
kesengsaraan
para dewa yang
berjas hitam tak mau melihat dan mengerti
kami yang kecil
payung yang
bernama keadilan dan kebenaran
perlahan mulai
terkikis dinegeri yang kata orang adil luhur ini
kami rindu kami
ingin bertemu dengan janji itu
janji yang dulu
terasa manis saat kau butuh suara kami
pinta dan harap
kami seperti nyanyian doa
entah
kenapa,entah salah siapa, kisah sedih masih menjadi judul cerita di negeriku ini
saat aku berdiri
dilautan ilmu bumi pendidikan kota pahlawan
aku bisa melihat
dengan jelas keramaian dan keindahan kota
namun terselip
pula rintihan suara mereka yang tinggal dipinggiran jalan
jeritan mereka
yang lapar akan kesejahteraan
Adik-adiku yang
masih belum bisa meminum manisnya madu pendidikan
mereka yang
mengemis keadilan justru ketidakadilan yang mereka dapatkan
inilah negeriku
kawan dengan sejuta cerita senyum,dan air mata
Kini ada sebuah
harapan yang mereka janjikan untuk perubahan
iya, kami harap awan hitam di negeri ini kan berganti
dengan warna pelangi
kami tak mampu
memberi sesuatu yang berarti
tapi kami
titipkan kepercayaan,harapan,padamu wahai pemimpinku saat ini
dikota pahlawan
bumi pendidikan aku berdansa dengan jeritan hati dan bahasa.
Comments
Post a Comment