sudah lama rasanya mata ini tak melihat senyuman itu, mendengar segala bentuk nasehat atau omelan
tiga bulan ini aku berlayar dilautan ilmu dengan segala tekad untuk menghantarkan bahtera impian ke pelabuhan kejayaan,
terkadang aku membuang segala kerinduan pada sebuah doa
mentariku telah menjadi senja
dan segala apa yang telah diberikan
sungguh tak mungkin aku bisa membalasnya
kasih sejati dalam hidupku
sampai akupun menjadi senja
kasihmu akan selalu hidup dihati
sampai aku pun menutup mata ini
sampai disurga nanti
pagi itu kala mentari kembali menyapa dan aku teringat dengan sapaan " bangun udah pagi, udah mbok buatin sarapan cepat bangun",
ya,, dan saat ini aku benar-benar merindukan semua itu. aku harap bahwa aku segera merasakan hangatnya senja sambil menikmati kopi dikampung halamanku.
tiga bulan yang lalu aku masih teringat saat aku dan Mbok berangkat ke masjid untuk sholat maghrib berjamaah, bagimana aku melihat mukena yang dikenakannya sudah begitu lama, warnanya pun tak lagi begitu putih. setelah selesai sholat mbok berkata " dunia ini terlalu ramai akau takut bila engkau lalai dan melupakan tuhanmu janganlah kau tingglkan sholat dimanapun dan kapanpun,
nggeh Mbok..jawabku kini di tengah gerimis yang tak mau reda aku sangat merindukannya,
pernahkah kita fikirkan sekali saja kita bisa belajar tentang apa itu ketegaran, keikhlasan
mereka tidak meminta apapun diusia senjanya hanya ingin kita menjadi cahaya menemaninya,,menjadi penawar segala kerinduan dan kelelahanya.
tiga bulan ini aku berlayar dilautan ilmu dengan segala tekad untuk menghantarkan bahtera impian ke pelabuhan kejayaan,
terkadang aku membuang segala kerinduan pada sebuah doa
mentariku telah menjadi senja
dan segala apa yang telah diberikan
sungguh tak mungkin aku bisa membalasnya
kasih sejati dalam hidupku
sampai akupun menjadi senja
kasihmu akan selalu hidup dihati
sampai aku pun menutup mata ini
sampai disurga nanti
pagi itu kala mentari kembali menyapa dan aku teringat dengan sapaan " bangun udah pagi, udah mbok buatin sarapan cepat bangun",
ya,, dan saat ini aku benar-benar merindukan semua itu. aku harap bahwa aku segera merasakan hangatnya senja sambil menikmati kopi dikampung halamanku.
tiga bulan yang lalu aku masih teringat saat aku dan Mbok berangkat ke masjid untuk sholat maghrib berjamaah, bagimana aku melihat mukena yang dikenakannya sudah begitu lama, warnanya pun tak lagi begitu putih. setelah selesai sholat mbok berkata " dunia ini terlalu ramai akau takut bila engkau lalai dan melupakan tuhanmu janganlah kau tingglkan sholat dimanapun dan kapanpun,
nggeh Mbok..jawabku kini di tengah gerimis yang tak mau reda aku sangat merindukannya,
pernahkah kita fikirkan sekali saja kita bisa belajar tentang apa itu ketegaran, keikhlasan
mereka tidak meminta apapun diusia senjanya hanya ingin kita menjadi cahaya menemaninya,,menjadi penawar segala kerinduan dan kelelahanya.
Comments
Post a Comment