Hari
itu aku hanya ingin berteman denganmu, bercanda, atau hanya untuk sekedar
berbagi cerita ya, seperti teman pada umumnya, canda dan tawamu masih begitu
jelas, terkadang juga aku terlihat seperti orang yang aneh senyum-senyum dengan sendirinya saat aku ingat
semua tentang dirimu. dan kini ketika waktu telah membawaku semakin
jauh,,kau menjadi sekuntum mawar yang
mekar dikala taman hatiku mulai membutuhkan sebuah sari pati yang bernama cinta
dan kasih sayang, kau seperti embun menawarkan kesegaran saat dimana hatiku
mulai terasa gersang, haus akan kemesraan dalam balutan kasih sayang. Senja
kini terlihat akan mulai tenggelam,
deburan ombak masih menari-nari didekatku dimana aku berdiri menghadap senja
yang tak lama lagi akan menghilang, selembar kertas itu masih kuat ku genggam,bahwa
saat ini aku sangat merindukanmu,
Sang
surya tak lagi terlihat diufuk barat,,sebentar kutarik nafas perlahan lalu
kulangkahkan kakiku meninggalkan lembutnya pasir pantai anyar dan segera kupacu
motorku untuk segera bergegas pulang kerumah.
Buk,,ian
pulang sambil kuketuk pintu,
Kau
dari mana saja..seharian jam segini baru pulang nak,,” kulihat ibu membukakan
pintu sambil masih mengenakan mukena
“
maafkan ian buk tadi habis pulang kuliah sengaja mampir dulu kepantai ian lagi
banyak pikiran,,,”kataku sambil duduk di kursi untuk melepas lelah ”.
Soal
apa? mungkin kau bisa bercerita kepada ibu, tugas kuliah, atau ada hal yang
lain ‘ kata ibu dengan suara halus sambil duduk didepanku.
Hmm
itu Buk,,Anu,,,hmm itu ! aku seperti anak kecil yang baru bisa bicara,,selama
ini aku selalu terbuka dan merasa nyaman saja bila bercerita kepada ibu, namun
kali ini apa yang aku rasa dan ingin aku sampaikan adalah tentang perasaantku
yang suka terhadap seseorang.
Aku
lihat ibu hanya tersenyum “ itu apa kau ini nak ngomong sama ibu sendiri kok
pakai malu-malu segala, “ ian suka pada sesorang buk” aku menggenalnya dari
Ratna dan ternyata dia berteman akrab
sekali dengan ratna,
Ibu
sudah bisa menebak , kalau boleh tau siapa nama cewek yang kau sukai itu..?
“ibu bertanya dengan wajah penasaran
Kalau
gak salah kata ratna sih namanya mawar..
Nama
yang bagus ‘Kau sekarang udah dewasa banyak hal yang mungkin baru kau ketahui,
termasuk perasaanmu suka kepada wanita, ibu tidak melarang akan tetapi kau juga harus tetap fokus pada kuliahmu,,jadilah
orang besar, katanya juga mau jadi penulis yang hebat, dan untuk tadi ibu Cuma
pesan cintai dan sayangilah wanita yang
kau sukai itu dan saling mengingatkanlah dalam kebaikan.
Iya
buk,,rasa lelah telah menyelimutiku,kurebahkan tubuhku yang seharian penat
dengan segala tugas kuliah.
Mentari
telah menampakan diri kulihat jam didinding telah menunjukan pukul 07.05 wib,
wah parah telat lima menit lagi, segera aku hanya mencuci muka dan langsung
berangkat ke kampus, sesampai ke kampus dengan rambut yang masih acak-acakan untunglah bu putri dosen Ips ku belum
datang,,,
Hei,,,kau
pasti tak mandi lagi lihat itu rambut
kamu mirip sekali rumput yang ada didepan kampus “ kata ratna temanku yang
crewet, agak kecil namun dia akrab sekali denganku,,
Yah si nenek yang crewet lagi kenapa selalu
usil seh denganku,,, walau rambut aku acakan dan belum mandi,,,tapi kalau
dilihat dengan jelas gak beda jauh kok aku dengan Pasha ungu “ aku berbicara sambil menata rambutku dengan jari-jari tanganku..
Eh
apa kabar si mawar, kapan dia libur ?tanyaku pada ratna “ ngapain tanya- tanya
mawar segala,,dia udah ada yang menyukainya,,
Ayolah
Rat..kamu kan sahabatku,,aku pengen sekali ketemu mawar,,
Jangan-
jangan kamu suka ya dengan mawar ? sial nenek crewet yang kecil ini bisa nebak
apa yang aku rasakan,” kataku dalam hati.. haha sudahlah salam untuk
mawar,,kataku sambil berlalu masuk kedalam kelas.
Sial
bener hari ini sudah tidak mandi, mana rambutku dibilang mirip rumput depan
kampus lagi sama ratna. Ibu putri tidak
bisa datang lagi hanya kuliah sastra
saja yang ada dan itu pun kembali dapat
tugas rumah untuk membuat puisi, tapi tak apalah bagi penyair seperti aku ini
itu merupakan hal yang tak terlalu sulit.
Saat
perjalanan pulang aku masih kepikiran mawar, walau kami sebelumnya tak pernah
bertemu secara langsung, dan selama inipun kami hanya berkomunikasi lewat chatting
saja,
Malam itu setelah selesai mengerjakan tugas
sastra, ku ambil selembar kertas aku mencoba menulis apa yang selama ini
menjadi rahasia hati yang tak tersampaikan”
Dan
jika waktu telah membawaku
Bersimpuh
dalam rasa antara nurani dan logika
Dan
jika karena waktulah aku mengenalmu
Berharap
bahwa waktu pulalah yang akan mempertemukanku
Aku musafir yang berjalan mencari hakikat
Jika
di lauful mafudz nama itu adalah kau
Maka
aku tak peduli bila seluruh jagad raya ini ingin memilikimu
Dan
jika waktu membawaku bahwa orang itu bukanlah aku
Maka
di keabadianlah aku akan menantikanmu
Kini saat aku melihat mawar telah mekar
Aku
hanya ingin kau tau
Bahwa
aku sangat mencintaimu
Setelah selesai menulis puisi, aku harap
bahwa akan ada waktu yang akan mempetemukanku dengan mawar, tak lama setelah
itu aku coba chatting ke mawar,,siapa tau jam segini ia masih belum tidur,“Hai
selamat malam “ ! hai malam juga , balesan itu terasa begitu cepat namun aku
merasa sangat senag sekali, walau hanya
begitu saja rasa rinduku agak sedikit terobati,,aneh mungkin ini terlalu
singkat untuk dibilang bahwa aku menyukainya,
Lagi apa ? kok masih belum tidur? Tanyaku,,
Masih belum ngantuk biasa
habis ngerjain tugas kuliah, kamu sendiri lagi apa ?
Lagi kangen dan mikirin
kamu,oh ya kapan main ke surabaya,,
Wah kamu ini ada- ada
saja orang gak kenapa-kenapa kok di pikirin, belum tau ni pengennya sih bisa
main tapi masih sibuk dengan kuliah.
oh,,semoga ada waktu ya
udah kalau begitu selamat malam.
Walau hanya begitu namun
aku udah senang sekali entah jiwaku telah dirasuk roh dari mana ketika ingat
mawar tak bisa di umpamakan lagi kebahagian ini, Pagi telah tiba , dan kembali aku harus
bertemu nenek cerewet alias Ratna kali ini ia bersama temannya Parstika gadis
berkaca mata yang tak lain adalah teman satu kelasnya Ratna, eh habis pulang
kuliah main ke pantai yuk sama Prastika mumpung lagi gak ada tugas ! ajak
Ratna..
Ha kepantai mau apa kasian ikan –ikannya
nanti bisa mabuk dengar suara cerewetmu, tapi tak apalah ayo saja kalau kamu
dan Prastika maunya begitu. Akhirnya kami bertiga sampai dipantai anyar pantai
yang biasanya sering aku kunjungi juga, aku lihat mereka sedang asiknya
berfoto, aku hanya memilih untuk duduk di bibir pantai sambil menikmati
lembutnya pasir, cukup ramai juga sore ini,dari jauh terlihat nelayang dan juga
kapal-kapal besar yang sedang berlayar, halusnya pasir pantai membuat aku ingin
menulis diatasnya “ Mawar “,nama itu kutulis di pasir pantai,, tak lama ombak
datang dan menghapusnya, kembali aku menulisnya lagi dan hal itu aku lakukan
berulang – ulang sampai tanpa aku sadari Ratna berdiri dibelakangku dan
mengetahui kalau aku menulis nama sahabatnya
‘’Ciee penyair jalanan rambut kaya rumput
kampus,,lagi kangen ni ciee,” sontak aku kaget dan bercampur malu, segera
kuhapus tulisan yang aku buat
Udah aku tau kok, pakai malu segala kaya sama
siapa saja.katanya sambil duduk disebelahku,, aku lihat Prastika masih asik
main dan berfoto” kamu bener kangen dan suka dengan mawar kali ini ia berbicara
dengan nada pelan dan terlihat serius.
Iya rat,,aku emang kangen dengan mawar dan entahlah
ini terlalu cepat atau tidak tapi aku tidak bisa terus
bersembunyi dibalik
kebohongan bahwa aku mulai menyukainya
Rat.walau
kami belum
pernah ketemu tapi ia gadis yang cantik,,lembut suaranya, tutur bahasanya
dan semuanya membuat aku semakin rindu
dengannya
yan..perlu kamu ketahui
sebetulnya mawar udah ada yang memiliki dan kau tau sendiri banyak yang
menyukainya tidak hanya kau saja..” kali ini temenku tidak bicara dengan suara
cerewetnya , dan ia bicara sangat serius. Sejenak aku hanya terdiam dan menatap
jauh kapal yang berlayar dengan cahanya senja yang telah mulai nampak. Hatiku
bagai di terpa ombak lautan, akankah semua akan berlalu seperti tulisan yang
aku tulis di pasir lalu ombak kan mengahpusnya, akankah rasa ini tak akan
pernah tersampaikan, bahwa aku
mencintainya entahlah harapan akan sekedar menjadi atau semua hanya akan
menjadi kasih tak sampai.
Aku masih
terdiam dengan pandangan menatap bentangan lautan didepanku mencoba mengtur nafas perlahan, aku tau itu
Rat,, tapi aku juga menyukainya dan apa yang aku rasakan ini kan bisa sampai
kepadanya aku hanya tertunduk dan tak bisa bicara lebih banyak lagi.
Aku tau
dan bisa memahami perasaanmu yan..kau harus kuat, kata Ratna sambil menepuk pundakku.aku
masih terdiam membisu, bayangan cahaya senja terlihat menari diatas beningnya air pantai.
Pulang yuk,,hari udah sore ni,,” prastika
nampaknya udah mulai mengajak pulang. Akhirnya kami pun kembali pulang,,namun
seperti ada rasa yang tertinggal dipantai itu,,tentang kerinduanku tentang
harapanku untuk bertemu dan bisa bersama mawar.
Keesokan harinya aku tampak menjadi orang
aneh , bukanlah senyum dari wajahku seperti biasanya, setelah pulang kuliah aku
kembali ke pantai..karena disanalah aku bebas bersuara,menyampaikan segala apa
yang tersembunyi dihati.
Tuhan..jika kau mampu menciptakan alam
semesta yang begitu besarnya, menciptakan gunung yang menjulang tinggi, dah
hamparan samudra yang begitu luas, tuhan..aku hanyalah debu kecil dalam
kehidupan ini kuasamu begitu tak terkira...apa susahnya bila engkau mampu menyatukan Hawa dan Adam tentu engaku juga bisa menyatukan hamba
dengan mawar....” aku berteriak sekeras mungkin di bentangan pantai dan gemuruh
suara ombak.
Ombak yang datang kembali lagi terlihat ada
botol kaca di atas pasir pantai..kuambil dan kumasukan lembaran puisi yang dulu
pernah aku buat dan sampai saat ini aku masih menyimpannya,,aku masukan puisi
itu kedalam botol.” Andai kau tau bahwa aku sangat mencintaimu
mawar,,lalu sekuat tenaga aku melempar
botol itu kepantai dan biarlah ombak kan membawanya pergi.
Aku
hanya duduk dengan diam seribu kata sambil melihat botol yang aku lempar
terapung,,
Aku
mulai merasa lelah..lalu tiba – tiba ada tangan yang memegang pundakku dari
belakang, aku melihat kebelakang wajah yang aku mengenalnya, rambut hitam itu
yang terurai dan bergelombang, pipi itu, senyum itu,, aku masih bengong seolah
tak mempercayainya..bahwa wanita yang
dibelakangku saat ini adalah yang selama ini sangat aku nantikan,,
Ma,,,,mawar,,,!
Iya Ian ini aku Mawar..senyum itu
terlihat begitu manis,,aku seolah masih tak mempercayainya bahwa wanita
yang aku cintai kini sangat dekat denganku.aku mencoba berdiri dan ia membantu
menarik tanganku untuk bediri.
Aku tak percaya kau bisa ada disini “ aku tersenyum hatiku riang gembira..seolah
tertetes oleh embun dipagi hari.’ Tapi inilah kenyataanya bahwa aku sekarang
berdiri didepan pemuda yang
katanya penyair jalanan dan rambutnya
mirip dengan rumput depan kampus :: ia tertawa wajahnya begitu terlihat
cantik.
Hahaha dasar si nenek cerewet pasti udah
ngomog yang aneh aneh ke kamu.hmm aku senang bisa bertemu denganmu kau ternyata
begitu cantik mawar..” ia hanya tersipu
malu dengan senyum manisnya.
Ah kau ini bisa saja,,aku juga senang bisa
bertemu denganmu..
Hmm mawar! Iya ian kenapa,,,kali ini kami
memilih duduk menghadap pantai sungguh bila ada kebahagian seumur hidupku
sampai sejauh ini mungkin ini adalah kebahagian yang luar biasa. Duduk
bersebelahan bersama wanita yang selama ini aku memendam rasa suka kepadanya.
Hmm aku bahagia sekali,,kini aku mulai berani
melihat wajah cantik, senyum manis dan pipi yang lucu itu..mawar kau tau selama
ini aku selalu menantikan kehadiranmu, saat dimana aku bisa berada di dekatmu
bicara langsung denganmu, dan kini harapan itu menjadi kenyataan,
Mawar tak kuasa lagi bila aku harus menahan
tentang rasa yang selama ini aku selalu
menyimpannya.bahwa aku mencintaimu dan aku ingin bisa bersamamu,,sejenak ia
hanya terdiam lalu ia hanya ketawa ah masa padahal kita kan baru saling
mengenal aku belum sepenuhnya percaya,
Aku
yang tak tau harus ngomong apa, aku langsung berdiri dan lari menuju pantai aku
berenang untuk mencari botol yang didalamnya da puisi yang tadinya aku
buang,,cukup lama aku mencarinya dan akhirnya botol itu aku temukan,,Ian...kamu
ngapain disana” mawar berteriak mungkin ia bingung dengan apa yang aku lakukan aku lihat wajahnya begitu khawatir.
Disinilah
aku menulis tentang apa yang aku rasakan bahwa aku sangat mencintaimu..dengan
kondisi basah kuyub aku membuka botol dan mengeluarkan selembar kertas yang ada
didalamnya mawar,,aku bisa saja takut
tenggelam, aku bisa saja disakiti oleh siapapun tapi sungguh aku tak kuasa bila
aku harus kehilanganmu, aku mencintaimu mawar!..
Hahah ia kembali tertawa,,,kau memang aneh,,ian
ketahuilah bahwa selama ini aku juga
menyukaimu awalnya aku tak percaya karena ini semua begitu tersa cepat tapi
kini aku bisa memahami dan melihat sendiri,, dan jawaban dari itu adalah bahwa
aku juga mencintaimu,,,
Kami
hanya bisa tertawa dan saling pandang,,senja telah nampak kembali kicauan
burung bercampur dengan suara ombak,,hilir
angin terasa begitu segar..
Aku
beranikan diri untuk menggenggam
tanganya dan aku merasa sangat nyaman
ketika gadis cantik yang aku cintai ini bersandar dipundakku..aku akan berusaha
untuk selalu mencintai dan menyayangimu,
Iya
aku tau dan Terimakasih selama ini udah
mencintaiku,
Senja
tak lama lagi akan menghilang dan aku masih menikmati waktu bersama Mawar,,kini
telah tumbuh sekuntum mawar di hatiku, dipantai inilah aku berharap dan kini
pantai ini juga menjadi saksi bahwa kini kami sanling mencintai
Terimakasih
sudah mencintai dan menyayangiku untuk hari ini dan aku selalu berharap bahwa
rasa ini kan selalu ada utantuk esok dan selamanya.
nama itu aku tak akan melupakannya.
------Selesai------
Comments
Post a Comment