Skip to main content

Ritual Mahasiswa Menghadapi Tugas Akhir ( Cangkruk Bareng Pipit Hery Kurniawan)

Rutinitas hari yang berat dengan tugas yang membabi buta rasanya tidak hanya membuat uratmu encok tapi fikiranmu menjadi ruwet, mumet, semerawut ra karuan, tapi dalam kondisi seperti itu kamu bisa mengingat pesan Joko Pinurbo “ Berjalanlah Jika “hatimu macet parah dan endasmu. mau pecah, berserahlah pada kelembutan kata yang”. Gimana bisa selow atau tambah ajor ra karuan?
Bagi kalangan mahasiswa tingkat akhir skripsi atau tesis adalah tuntutan akhir kuliah yang harus dituntaskan itu udah harga mati “ tutur Pipit Hery mahasiswa S2 Unesa asal Kediri. Harus diakui tugas akhir  membuat masa dimana kamu akan menjadi tukang  kutu buku mendadak, pengunjung perpus setia, berlama di depan laptop yang membuat jemarimu seolah mereteli saking seringnya kamu mengetik dan  kamu akan merasa menjadi manusia tersibuk dan berfikir kapan semua ini bakal selesai “ aku wes ra kuat”.  Tugas akhir akan membuat harimu bahwa 24 jam itu serasa kurang. Pastinya setiap mahasiswa ingin menikmati malam dengan duduk diteras rumah, kos,  cangkruk di warung dengan secangkir kopi sama rokok, apalagi ditemani si doi dibarengi semriwing angin dan alunan musik tanpa ada hantu bernama tugas itu jann  rasane poll wenake Boii.
Berbagai cara dilakukan mahasiswa agar bisa fokus dengan pekerjaanya ada yang memilih sendiri mengurung dikamar, memutar musik rock, koplo, hip hop yang membuat adrenalinmu juga terpacu, ada juga yang harus dinas ke warung kopi, cangkruk,  ngopi dan ngudut berjam jam baru menemukan mood untuk mengerjakan, ada juga yang harus menunggu wangsit terlebih dahulu baru benar-benar bisa on beraksi. Setiap orang punya gaya sendiri dalam belajar ataupun mengerjakan suatu tugas. “kalau saya ya main mobile legend, mendengarkan tausyiah Cak Nun ya sesekali membuka beranda youtube, tutur laki-laki yang lebih akrab di sapa Bang Pipit ini”.
Ritual malam lebih sering dilakoni oleh kaum laki-laki ketimbang perempuan dalam memilih waktu untuk menuntaskan berbagai tugas kuliah. Demikian juga yang dilakukan oleh Pipit tugas kuliahnya pun  sering dikerjakan saat langit udah gelap, dengan memesan  kopi pait kesukaanya walau tak sepait kisah asmaranya, hal tersebut setidaknya  cukup membuatnya awet melek sambil sesekali mencicil tugas keramatnya.
Beberapa ritual yang bisa kamu  lakukan saat kamu menghadapi tugas akhir kuliah :
1.     Jangan  terlalu sering  menunda
Sebisa mungkin kamu harus punya  tekad, kemauan  yang kuat apalagi bagi kamu kaum pemolor, pemalas akut dengan idealis semua akan indah pada waktunya, harus  cepat buang pemikiran yang meninabobokan. Jangan menunda segera lakukan sekecil apapun hasilnya wes  ojo kakean mikir.
2.    Banyak konsultasi
Akui saja bahwa kita bukan ahlinya ahli, bukan orang terpintar atau terbodoh kita dalam proses belajar, wajar jika sering menemui kesalahan. Carilah orang yang mampu memberi saran, kamu bisa bimbingan dengan dosen pembimbing, teman atau siapapun yang kamu kira paham, setidaknya cara itu bisa kamu lakukan saat pikiranmu ruwet akan ketidaktahuan.
3.    Buatlah target
Membuat target bisa memicu kamu lebih ngegas. Karena suatu target  ia sifatnya tidak begerak melainkan diam dan kamu adalah esekutornya yang harus bergerak. Jadi buatlah target yang jelas, karena  secara tidak sadar itu akan mempengaruhi pribadimu dalam memutuskan suatu hal.
4.    Ingat umur
Umur selalu bertambah dan itu membawa kamu pada penuaan, saat virus malas menerpa ingat lah umurmu sekarang, umur orang tuamu. kamu harus berpacu dengan waktu terhadap banyak hal.  jadi saat kamu merasa malas mengerjakan tugas atau pekerjaan apapun itu  inget umurmu dan koen gak pengen rabi to?.
5.    Sesekali kamu harus punya hiburan
Menghadapi tugas yang berat dan kadang membosankan seolah tidak ada hentinya, membuat pikiranmu mbeliyeng, setidaknya kamu harus ada penyegaran atau hiburan  agar kamu tidak terlalu spaneng. Kamu bisa nonton film, nge-game, ngopi bareng teman atau apalah  seng penting asik. Karena kamu bukan robot kamu harus punya keadilan dan  kemerdakaaan atas dirimu sendiri.
     Jadi bagaimana untuk kamu mahasiswa yang mau menyapa masa depan?  optimis atau pesimis, hidup sebagai pemenang atau pecundang.? Semua kamu yang memutuskan. “ Karena kalau anda ingin menjadi pemain bola yang baik cukup arahkan pandangan mata ke arah bolanya, tapi kalau  anda ingin menjadi pemain bola yang hebat arahkan mata dan permainan anda ke arah dimana bola akan menuju.

Comments

Popular posts from this blog

Magis NoveL Sang Penyair Karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluti

Novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi el-Manfaluti,  Sebuah novel yang amat biasa ketika pertama kali aku menemukan di pojok rak Perpustakaan SMA dulu,  sampul sederhana hanya gambar orang eropa dengan judul sekadarnya saja" simple sekali, fikirku saat itu , dan belum tentu novel  ini bakal menyajikan balada yang membius pembacanya. Novel dengan tebal315 halaman  aku bawa pulang kerumah dan membacanya  per halaman  saking tebalnya novel itu7 hampir tuntas tiga minggu lebih, dan ada sesuatu yang menarik kutemukan. kau bisa membaca dan menyelami sambil menikmati secangkir kopi.    Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ...

Tawa Terakhir Joko Pinurbo Oleh: Hengky Dj

Sabtu sore waktu surabaya, maghrib mengambang diatas gedung sekolah dasar Klampis Ngasem 1, berisiknya suara kendaraan, lalu lalang membuat jalanan harus lebih dipenuhi dengan kesabaran. Melepas lelah dengan secangkir teh panas dan lantunan   musik Bosonova adalah cara laki-laki seperti kami mengusir segala keletihan yang membombardir tubuh. Pesan singkat dari Andri Kurniawan seorang guru sejarah yang gila akan sastra, membawa pesan duka bahwa Joko Pinurbo telah pulang dan selesai dengan puisinya. Iya… Untuk selamanya!. Kabar sedih teruntuk sastra Indonesia. Joko Pinurbo, si penyair dengan kreativitas melampaui batas, telah menghembuskan napas terakhirnya setelah melawan penyakit yang tak kalah kerasnya dari kepalanya yang selalu dipenuhi kata-kata indah. Ketika berita wafatnya Joko Pinurbo mencuat, dunia sastra Indonesia seakan kehilangan bintangnya yang selalu mampu membuat kata-kata berdansa seperti orang kesetanan di atas kertas kosong. Para penggemar sastra yang biasanya ten...

Diskon Keadilan: 6,5 Tahun

Panggung keadilan negeri ini kembali menyuguhkan drama yang lebih mengguncang daripada sinetron prime time. Kali ini, Harvey Moeis, seorang pengusaha sekaligus suami dari artis ternama Sandra Dewi, sukses mendapatkan "promo akhir tahun" berupa hukuman hanya 6,5 tahun penjara atas dugaan korupsi dana sebesar 300 triliun rupiah . Sebuah angka yang cukup untuk menutupi defisit APBN, tapi malah menjadi tiket emas untuk "liburan berfasilitas eksklusif." Bayangkan, dana sebesar itu bisa membangun puluhan rumah sakit, ribuan sekolah, atau bahkan menggaji ribuan guru honorer hingga tuntas. Tapi sayangnya, rakyat kecil hanya bisa gigit jari, sementara sang pelaku menikmati hasil jerih payah "dana abadi" rakyat. Adakah yang lebih ironis dari ini? 1.        Keadilan ala Negeri Dongeng Seperti di negeri dongeng, keadilan di negara ini terasa seperti cerita fiksi. Untuk mereka yang punya nama besar dan hubungan erat, hukum menjadi elastis—mudah dilenturkan. Band...