Skip to main content

Pilpres 2019 Endgame Antara Jokowi Versus Prabowo ?

 Kontestasi pilpres tahun ini kembali menghadirkan rematch antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, Kali ini pakdhe Jokowi memilih  K.H Ma’ruf amin sebagi wakilnya  dan Prabowo mengajak sosok lelaki muda mantan wakil gubernur Jakarta ya Sandiaga Salahuddin Uno ditunjuk untuk mendampingi sebagi calon wakil presiden. Pertarungan kedua pasangan calon memang selalu menarik dan menjadi magnet bagi lini masa dan berbagai media pemberitaan.  Jokowi yang akrab dengan kesederhanaan dan merakyatnya  atau prabowo dengan sikap tegas dan pantang menyerahnya?. Oke  jadi siapa yang bakal menang di 2019 nantinya?.
Kedua kubu yang memiliki jumlah masa pendukung sama besarnya, geriliya kampanye semakin membludak, adu argumen dari tiap pendukung di layar kaca yang cerewetnya ngalahno emak- emak,  tensi emosi  memanas, tidak ada yang mau kalah, menganggap pendapatnya yang paling benar, sentimen untuk  mencari kesalahan dan kekurangan masing-masing lawan!. Itu bagian kecil dari warna pemilu tahun ini luar biasa,  sampai menyeret dan membuat telinga kita memanas dan bertanya" terus sopo seng paling bener?.  Hajatan  lima  tahun sekali ini seharusnya mampu menciptakan pemilu yang adem, ayem, ora gontok-gontokan, ora musuhan, beda pendapat boleh, namanya juga dsuruh milih rek. Toh siapapun presiden-nya asal untuk kebaikan, kemajuan bangsa dan negara sih oke oke saja.
Kembali pada sosok calon presiden kita sampai gejolak  perseteruan cebong dan kampret. Mengingat pemilu bakal diselengarakan pada 17 april 2019. Apakah bakal menjadi akhir peserteruan antara kubu  Jokowi dan Prabowo ?. manakala nantinya  sudah diketehui siapa yang bakal melangkah ke istana RI.  Apapun dalil predebatan oleh para penggede, Indonesia adalah rumah yang bukan hanya miliku, milikmu, atauapun miliknya, Indonesia adalah rumah kita semua yang segala isi, dan manusianya  harus saling merangkul satu sama lain. Sebagai warga negara yang baik dengan moralitas yang adil luhur sudah seharusnya perbedaan tidak melahirkan perpecahan, beda pandangan tidak menimbulkan sentimen negatif, adu pendapat yang tidak menjatuhkan tetapi mendewasakan. Siapapun Presidenya kamu juga harus makan sendiri, mandi sendiri, usaha sendiri. Bahkan jika kamu mati yang ngubur ente mungkin dia adalah orang yang berbeda dengan ente saat memilih presiden. jadi berpikir dewasalah hidup di negara demokrasi.
.
Serangkaian problema menjelang pemilu sampai nanti diketahui  siapa presidenya menarik untuk disaksiakn . Berikut  ada beberapa hal kedepan apakah ini akan menjadi akhir atau bakal malah menjadi  perseteruan di episode- episode selanjutnya :
1.     Jokowi vs Prabowo
Kedua tokoh ini menjadi maskot yang kuat sebagi calon presdien dengan fanatisme pendukung sangat besar, tidak heran Jokowi dan Prabowo selalu dibanding-bandingkan di sektor dan lini masa apapun pada kontestasi pemilu 2019 kali ini. Jadi siapapun nanti presidenya entah Jokowi atau Prabowo. Patut untuk dilihat apakah persetruan kedua belah kubu akan tetap berlanjut atau akan berhenti cukup sampai disini?.
2.    Cebong vs kampret
Siapa yang tak tahu sebutan ini, atau mungkin kalian salah satunya?  ya cebong adalah sebutan yang dilayangkan bagi para pendukung Jokowi sebaliknya kampret adalah sebutan untuk mereka pendukung Prabowo. fanatisme kedua pendukung selalu menjadi rame dan panas  jika dibicarakan. Nah apakah tahun ini bakal menjadi akhir bagi keduanya atau tetap berlanjut pada  perseteruan yang kadang membosankan. Jadi mau adem ayem, cangkruk, ngopi dan ngudut bareng di warkop kan wenakk.
3.    Perdebatan Pendukung kedua calon di layar kaca
Bagi kalian yang kini masih aktif  melihat televisi dan mengikuti arah politik tentu tontonan macam Mata najwa, ILC, Rosi,  yang tiap minggunya menjadi ajang perdebatan cangkem  bagi para masing–masing pendukung.  Tidak mau kalah dan  merasa paling dengan  berbagai dalil ini itu membuat makan malam mu menjadi asyik yang kadang kamu sendiri ora mudeng dan membatin’’ ngomonng opo she anjene wong iku”. Patut untuk disimak lagi nantinya pasca hasil pemilu!..bagaimana panasnya perdebatan mereka. Tentu  ada harapan gontokan mereka akan bekahir dengan nada kalem dan harmonis.  
Pemilihan umum presiden adalah ajang untuk menentukan siapa sosok yang tepat dalam memimpin indonesia dalam lima tahun kedepan. Apapun pilihan kita dan siapapun yang terpilih,  kita semua punya tanggung jawab baik  menjaga maupun menghormati terhadap berbagai perbedaan. Menarik untuk di lihat perjalanan selanjutnya dari Jokowi dan Prabowo pasca pelantikan presiden nantinya.!.

 
// wani milih yo wani beda pilihan
// Pemilu 2019
//Pilpres 2019


Comments

Popular posts from this blog

Magis NoveL Sang Penyair Karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluti

Novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi el-Manfaluti,  Sebuah novel yang amat biasa ketika pertama kali aku menemukan di pojok rak Perpustakaan SMA dulu,  sampul sederhana hanya gambar orang eropa dengan judul sekadarnya saja" simple sekali, fikirku saat itu , dan belum tentu novel  ini bakal menyajikan balada yang membius pembacanya. Novel dengan tebal315 halaman  aku bawa pulang kerumah dan membacanya  per halaman  saking tebalnya novel itu7 hampir tuntas tiga minggu lebih, dan ada sesuatu yang menarik kutemukan. kau bisa membaca dan menyelami sambil menikmati secangkir kopi.    Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ...

Tawa Terakhir Joko Pinurbo Oleh: Hengky Dj

Sabtu sore waktu surabaya, maghrib mengambang diatas gedung sekolah dasar Klampis Ngasem 1, berisiknya suara kendaraan, lalu lalang membuat jalanan harus lebih dipenuhi dengan kesabaran. Melepas lelah dengan secangkir teh panas dan lantunan   musik Bosonova adalah cara laki-laki seperti kami mengusir segala keletihan yang membombardir tubuh. Pesan singkat dari Andri Kurniawan seorang guru sejarah yang gila akan sastra, membawa pesan duka bahwa Joko Pinurbo telah pulang dan selesai dengan puisinya. Iya… Untuk selamanya!. Kabar sedih teruntuk sastra Indonesia. Joko Pinurbo, si penyair dengan kreativitas melampaui batas, telah menghembuskan napas terakhirnya setelah melawan penyakit yang tak kalah kerasnya dari kepalanya yang selalu dipenuhi kata-kata indah. Ketika berita wafatnya Joko Pinurbo mencuat, dunia sastra Indonesia seakan kehilangan bintangnya yang selalu mampu membuat kata-kata berdansa seperti orang kesetanan di atas kertas kosong. Para penggemar sastra yang biasanya ten...

Diskon Keadilan: 6,5 Tahun

Panggung keadilan negeri ini kembali menyuguhkan drama yang lebih mengguncang daripada sinetron prime time. Kali ini, Harvey Moeis, seorang pengusaha sekaligus suami dari artis ternama Sandra Dewi, sukses mendapatkan "promo akhir tahun" berupa hukuman hanya 6,5 tahun penjara atas dugaan korupsi dana sebesar 300 triliun rupiah . Sebuah angka yang cukup untuk menutupi defisit APBN, tapi malah menjadi tiket emas untuk "liburan berfasilitas eksklusif." Bayangkan, dana sebesar itu bisa membangun puluhan rumah sakit, ribuan sekolah, atau bahkan menggaji ribuan guru honorer hingga tuntas. Tapi sayangnya, rakyat kecil hanya bisa gigit jari, sementara sang pelaku menikmati hasil jerih payah "dana abadi" rakyat. Adakah yang lebih ironis dari ini? 1.        Keadilan ala Negeri Dongeng Seperti di negeri dongeng, keadilan di negara ini terasa seperti cerita fiksi. Untuk mereka yang punya nama besar dan hubungan erat, hukum menjadi elastis—mudah dilenturkan. Band...