Surabaya masih menyuguhkan keramaian seperti biasanya dan aku
lihat Si Jo beberapa hari ini masih termangu
menatap langit kosong saat magrib menjelang, masih teringat saat
kemarin si Jo Bercerita kepadaku tentang kematian gadis
impiannya, kau gila apa? ' bagaimana engkau bisa bercerita seseorang yang tidak
nyata, " kataku.! aku bicara apa adanya cukk! Gertaknya, dia nyata dan
bukan khayalan dan aku rasa menyukainya.
"oh aku kira itu
cuma impianmu saat kau tidur too,! asem tenan kau sam ledek si Jo
Beberapa hari ini kami
sering menghabiskan waktu di warung kopinya Cak Mad, selain kopi paling juga
mie goreng atau gak ya paling nasi telor tambah kecap, yang jadi menu favorit kami kala lagi sedang nongkrong, tempatnya sangat sederhana dibanding dengan warkop
yang lain, karena di sini tidak ada akses wifi, tidak luas. namun
suasana yang adem ayem tentrem belum lagi melihat cak mad
dengan gaya dan rupa rambutnya aku sendiri sulit membedakan antara itu uban atau emang diwarna
putih.
tahun baru tinggal
beberapa hari lagi, aku bahkan tidak mempunyai plan kemana, namun ada
beberpa hal yang mengusik di pikiranku akhir -akhir ini, entah apalah,
bodo amat.!
sore itu langit Surabaya sepertinya tidak menampakan akan turun hujan, stelah
main mobile legend dan mendengarkan suara syahdunya bang Duta dengan kumis tipis membuatnya masih kharismatik diusianya yang mau menginjak empat mungkin. tiba-tiba
suara panggilan masuk dari aplikasi whatsaap'ku, ternyata si
syaila cewe tersangar pendongeng sekaligus mahasiswa S2 gilaa emang kecil kecil cabe rawit" hallo la ada apa? jawabku..
bisa minta tolong
anterin aku gak ? pinta syaila dengan suara manja, membayangkan wajahnya
yang imut dengan paras mirip girl band korea, tanpa pikir panjang aku jawab oke.
singkat cerita sore itu
setelah menerima telepon, aku mengantar syaila untuk bertemu dengan keluarganya di
perbatasan kota Gresik dan Lamongan.
setelah mengantarnya aku
menjamu diri dengan secangkir kopi hitam, untuk mengusir kantuk, langit nampak
mulai gelap , burung-burung terlihat riwa-riwa tanpa lelah, oh indahnya
oh shitt aku ingat dengan Si Jo apakah dia sekarang juga masih
teramangu lagi menatap langit...
tiba-tiba ada chat masuk
yang membuatku terberungus dalam ketidakpercayaan. ternyata ini hari adalah
tiga hari kematian Surti aku masih termenung, masih ada rasa tidak
percaya seolah semua seperti ilusi genjutsu madara pada serial
anime naruto.
surti telah
pergi,,,itu salah satu hal yang menikamku setiap saat aku mengingatnya.
aku tidak bisa
menahannya, aku tidak bisa menahannya , langit seperti tak berpihak
menjelang kematianya aku bahkan tak sempat melihat bola mata dan pipinya
yang lucu.
hari ini disaat kopiku
telah mendingin, aku ingat Surti seperti melihat senja yang mulai memudar .
Lamunanku membawaku ingat perbincangan dengan Jo kapan hari saat ia bertanya kepadaku
apa di ahirat nanti
setiap orang bisa bertemu lagi ? saat itu aku tidak memilki jawaban apapun kepada si Jo,
sore ini tiba tiba Surabaya turun gerimis di teras pelipis dan diujung senja yang polos aku harap bisa bertemu Surti bercerita kepadanya tentang si Jo yang sangat mencintai gadis impianya.
Surtiii ??? Gadis impianmu???
ReplyDeleteiya mbak benar, saya pakai nama surti
Delete