Skip to main content

MARET JATUH DI SURABAYA 15. 31

 

Balada maret yang tak semanis es teh yang ku minum, membuat hari-hari seperti mimpi di siang bolong, ia datang dengan cepat dan berlalu begitu lama, menyeramkan kadang! seperti memasuki serial film Annabelle atau sama persis menegangkannya pada film Final Destination.

Boyok yang reok ini seperti mendemo sepanjang hari, mata yang Bagai pungguk merindukan bulan.

Kapan mari, kapan iso tidur miring, menikmati spotifay bersama magisnya suara Tulus dengan “Hati hati di jalan  nya“ . tak lupa kopi dan Khong Huang  isi rengginang,  menikmatinya di pelataran teras menyeduh kopi dengan asap mengebul lantas Bibir berucap Jan ayem e urip iki Gusti.

Aku masih ingat dan mengIlhami benar bagaimana Pesan ibu: Yang kauperlukan hanya tidur yang cukup, pikiran yang jernih, dan hati yang pasrah. Pesan hujan: Yang tumpah akan menjadi berkah. Pesan jalan: Yang jauh akan tertempuh asal kau sabar mengikutiku selangkah demi selangkah”.

Aduhai maret ,, Kau tau aku dapat saja mengatakan, “Yang Kuperlukan hanya tidur cukup, pikiran jernih, dan hati pasrah.”

Kau sudah melihat murung dan emosiku yang bercampur dengan gemuruh sepanjang hujan dan badai . Ku berteriak menggumpal dan menyesakkan , Aku mengingatnya kembali “ Jika hatimu macet parah dan endasmu mau pecah, berserahlah pada kelembutan kata yang. Pesan ranjang: Yang dedel-duel dalam perjalanan akan disembuhkan oleh tidur yang cantik dan ramah”.

Hai maret kau di ujung dan aku harus berpisah sementara waktu, aku salamkan ke April” bahwa Kau sangat begitu aduhai.

 




 

Comments

Popular posts from this blog

Magis NoveL Sang Penyair Karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluti

Novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi el-Manfaluti,  Sebuah novel yang amat biasa ketika pertama kali aku menemukan di pojok rak Perpustakaan SMA dulu,  sampul sederhana hanya gambar orang eropa dengan judul sekadarnya saja" simple sekali, fikirku saat itu , dan belum tentu novel  ini bakal menyajikan balada yang membius pembacanya. Novel dengan tebal315 halaman  aku bawa pulang kerumah dan membacanya  per halaman  saking tebalnya novel itu7 hampir tuntas tiga minggu lebih, dan ada sesuatu yang menarik kutemukan. kau bisa membaca dan menyelami sambil menikmati secangkir kopi.    Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ...

Diskon Keadilan: 6,5 Tahun

Panggung keadilan negeri ini kembali menyuguhkan drama yang lebih mengguncang daripada sinetron prime time. Kali ini, Harvey Moeis, seorang pengusaha sekaligus suami dari artis ternama Sandra Dewi, sukses mendapatkan "promo akhir tahun" berupa hukuman hanya 6,5 tahun penjara atas dugaan korupsi dana sebesar 300 triliun rupiah . Sebuah angka yang cukup untuk menutupi defisit APBN, tapi malah menjadi tiket emas untuk "liburan berfasilitas eksklusif." Bayangkan, dana sebesar itu bisa membangun puluhan rumah sakit, ribuan sekolah, atau bahkan menggaji ribuan guru honorer hingga tuntas. Tapi sayangnya, rakyat kecil hanya bisa gigit jari, sementara sang pelaku menikmati hasil jerih payah "dana abadi" rakyat. Adakah yang lebih ironis dari ini? 1.        Keadilan ala Negeri Dongeng Seperti di negeri dongeng, keadilan di negara ini terasa seperti cerita fiksi. Untuk mereka yang punya nama besar dan hubungan erat, hukum menjadi elastis—mudah dilenturkan. Band...

Eling–Eling Kereto Rupo Menungso

Surabaya. Selepas mengusir dahaga dengan es teh sayu-sayu terdengar lantunan sayir “ ono tangis kelayung-layung  tangise wong kang wedi mati  “  lantunan singkat tembang jawa tersebut membawaku pada pelamunan amat dalam mengenai kehidupan” ya betapa amat mahalnya syair tersebut, sehingga sengaja membuat saya  menulis di blog ini agar syair tersebut tidak lenyap, kikis dimakan perubahan zaman.  Semoga bisa menjadi perenungan, pelajaran dan membuat kita untuk “  iling”. Berikut beberpa kumpulan syair (tembang) agar kita selalu ingat akan mati dalam versi jawa. Eling-Eling Wong Urip Bakale Mati Alohumma Sholli Wa Salim ‘Ala, Sayidina Wa Maulana Muhammadin …… Eling-Eling Wong Urip Bakale Mati Ojo Bungah Ono Dunyo Mulyo Mukti Ngluru ‘Ilmu Lan Ngibadah Ingkang Yekti Ngluru ‘Amal Wiwit Urip Tumeko Mati Wajib Pasrah Wong Asor Maring Pengeran Sarto Nderek Nabi Kang Dadi Pungkasan Rukune Islam Iku Limang Perkoro Ingkang Ndingin Ngucapaken Syahadat L...