Surabaya. Sekurang-kurangnya
dengan perasaan santai kepada diri sendiri untuk menyadari dengan sportif bahwa
yang mesti disembuhkan itu nomer satu bukan yang diluar diri kita tetapi di
dalam diri kita. Yang kita perlu utama
lakukan adalah penyembuhan diri, yang kita yakini bahwa harus betul – betul
disembuhkan itu justru adalah segala sesuatu yang berlaku dalam hati dan akal
fikiran kita...begitulah pesan Mbah Nun yang aku ingat sambil menikmati turunya
hujan
Hujan di luar masih bersenandung dan kau masih
menikmati kopi dari tadi lee. melihat keseharianmu penuh dengan kesibukan lantas hari ini aku
melihatmu gelisah? Kenapa tanya mbok .? “ Orang kadang selalu lupa bersyukur, padahal saat aku bisa melemaskan boyok, perutku kenyang lantas bibir berucap Alhmadulilah.. yah sesederha itu.
Kau masih ingat...! Bapak pernah bilang bahwa hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai, bukan tentang pacar kita, mantan pacar atau orang yang belum kita pacari. Bukan, olahraga apa yang kita mainkan, atau gadis mana yang menyukai, bukan tentang sepatu atau rambut atau warna kulit kita atau tempat tinggal atau sekolah. Bukan tentang uang dan baju. Hidup ini bukan apakah kau memiliki banyak teman atau apakah kau seorang diri. dan bukan tentang apakah kau diterima atau tidak diterima oleh lingkungan kita. Hidup bukanlah tentang itu.
Namun hidup ini adalah
tentang siapa yang kita cintai dan kita sakiti. Tentang bagaimana perasaan
kita, tentang diri kita sendiri, tentang kepercayaan, kebahagiaan dan welas
asih. Hidup adalah tentang menghindari rasa cemburu, menghindari rasa tak
perduli, dan membina kepercayaan, tentang apa yang kita katakan dan yang kita
maksudkan, tentang menghargai orang apa adanya dan bukan karena apa yang
dimilikinya dan yang terpenting, Hidup ini adalah tentang memilih untuk memilih
untuk menggunakan hidupmu untuk menyentuh hidup orang lain dengan cara yang tak
bisa digantikan dengan cara lain. Hidup adalah pilihan-pilihan itu.
Iya mbok, sahutku sambil
menyeduh sisa kopi yang segera habis, Mbok juga bilang dulu bahwa erjuangan
akan hampa jika kita langsung menemukan apa yang kita inginkan. Tuhan hanya
ingin mahluknya belajar dulu sampai pada suatu titik, kamu akan dijodohkan olehnya
saya akan terus berjalan.
Aku selalu percaya setelah apa yang telah terjadi dn apa yg di
lalui. masa depan tetplah masih suci.
“Kau tahu kenapa ayahmu almarhum memberimu nama yang lucu itu?
Nama yang pendek? Hanya satu huruf?” tanya Mbok . Aku hanya menggeleng. “Itu untuk
mengingatkan betapa hidup ini tak lebih dari satu lingkaran. Yang lahir akan
mati. Yang terbit di timur akan tenggelam di barat, dan muncul lagi di timur.
Yang sedih akan bahagia, dan yang bahagia suatu hari akan bertemu sesuatu yang
sedih, sebelum kembali bahagia. Dunia itu berputar, semesta ini bulat. Seperti
namamu, O.”
good
ReplyDelete