Skip to main content

Akan Datang Zaman Dimana Manusia Bisa Saling Memahami

 

(https://www.starjogja.com/2019/05/28/indonesia-damai/)

Kasus Korona belum juga berkahir dan masih menjadi PR bagi para pemerintah dan jajaranya, mulai dari penanganan kesehatan, bantuan sosial, sampai upaya memulihkan stabilitas ekonomi! Ojo kowe mikir gampang dadi pemerintah iku soro tenan! sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita membantu pemerintah sesuai kapasitas kemampuan masing-masing, piye paham gak/? Akan tetapi minggu terkahir dibulan november lini massaku  ramai dengan perbincangan maupun isu-isu mengenai Demo Buruh, kasus Pencopotan baliho, kerumunan massa, pelanggaran protokol kesehatan, dimana hal tersebut memicu Pro kontra antar berbagai pihak, wes mbuh angel wes angel.

Kapan seh rek ayeme? Pertanyaan itu muncul dalam benak kepala, hari dimana tanpa ada konflik dan isu perpecahan yang  lebih menakutkan dan menyeramkan dari serial film horor The Conjuring karya Chad Hayes.  Keruwetan problema sosial, sikut kanan, sikut kiri, saling lempar kesalahan ancen jancuk mbok wes Poo rekk gak pegel to kon! Peace!.  

“Tujuan kita sama, kita sama sama berusaha mewujudkan kedamaian seperti yang dikatakan Guru Jiraiya. Kita tidak mengubah apapun, kita sama sama bergerak demi keadilan. Keadilan yang kuhadapkan pada Konoha sama dengan yang ingin kau lakukan padaku, Penderitaan karena kehilangan sesuatu yang berharga itu sama bagi semua orang”.  (dalam serial manga naruto)

Kita semua punya keadilan dan sudut pandang berbeda terhadap suatu kebenaran, bagiku itu benar belum tentu buatmu begitupun sebaliknya! maka di perlukan suatu kebijaksanan untuk mengontrol ego, apakah itu mudah? TIDAK tapi proses dan usaha menuju kedewasaan dalam berfikir itu PERLU. Untuk mendekati apa yang dinamakan KEDAMAIAN. Jangan sampai  “Walau mengerti, tetap tak bisa saling memahami. ITULAH KEBENARAN!  dan Hanya ada satu hal pasti dalam sejarah bahwa manusia adalah makhluk yang tak akan pernah saling memahami”. Pada dasarnya Kita akan belajar membenci kalau terluka, akan dibenci dan merasa bersalah kalau melukai orang lain. Tapi karena mengetahui penderitaan itulah, kita bisa baik hati pada orang lain, karena itulah orang akan berkembang. Melihat kondisi seperti ini membuat saya ingat petuah petapa genit alias Jiraiya “Bahwa Ia selalu percaya, akan datang zaman dimana manusia bisa saling memahami satu sama lain!.

Sebagai penutup akan keruwetan ini dan berharap negara selalu dalam kondisi adem ayem tentrem,Apapun yang terjadi, aku akan terus melindungi desa. Aku percaya dengan melindungi desa, maka itu adalah cara untuk melindungi shinobi, penduduk, dan juga anak-anak. Siapapun yang ingin menghancurkan desaku, maka aku akan melawannya” – Hashirama Senju.

 


 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Magis NoveL Sang Penyair Karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluti

Novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi el-Manfaluti,  Sebuah novel yang amat biasa ketika pertama kali aku menemukan di pojok rak Perpustakaan SMA dulu,  sampul sederhana hanya gambar orang eropa dengan judul sekadarnya saja" simple sekali, fikirku saat itu , dan belum tentu novel  ini bakal menyajikan balada yang membius pembacanya. Novel dengan tebal315 halaman  aku bawa pulang kerumah dan membacanya  per halaman  saking tebalnya novel itu7 hampir tuntas tiga minggu lebih, dan ada sesuatu yang menarik kutemukan. kau bisa membaca dan menyelami sambil menikmati secangkir kopi.    Kau tahu, inilah salah satu kelemahan jiwaku. Kelemahan yang aku nikmati dan aku kagumi satu-satunya. Dengan hidup seperti ini, aku memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan engkau tak akan mampu mengetahui kenikmatan jiwa yang aku peroleh. Kenikmatan yang aku lihat dengan perasaan bahagia, walupun orang mengumpat dan mengutuki aku. Semua hinaan, sumpah serapah yang ...

Tawa Terakhir Joko Pinurbo Oleh: Hengky Dj

Sabtu sore waktu surabaya, maghrib mengambang diatas gedung sekolah dasar Klampis Ngasem 1, berisiknya suara kendaraan, lalu lalang membuat jalanan harus lebih dipenuhi dengan kesabaran. Melepas lelah dengan secangkir teh panas dan lantunan   musik Bosonova adalah cara laki-laki seperti kami mengusir segala keletihan yang membombardir tubuh. Pesan singkat dari Andri Kurniawan seorang guru sejarah yang gila akan sastra, membawa pesan duka bahwa Joko Pinurbo telah pulang dan selesai dengan puisinya. Iya… Untuk selamanya!. Kabar sedih teruntuk sastra Indonesia. Joko Pinurbo, si penyair dengan kreativitas melampaui batas, telah menghembuskan napas terakhirnya setelah melawan penyakit yang tak kalah kerasnya dari kepalanya yang selalu dipenuhi kata-kata indah. Ketika berita wafatnya Joko Pinurbo mencuat, dunia sastra Indonesia seakan kehilangan bintangnya yang selalu mampu membuat kata-kata berdansa seperti orang kesetanan di atas kertas kosong. Para penggemar sastra yang biasanya ten...

Diskon Keadilan: 6,5 Tahun

Panggung keadilan negeri ini kembali menyuguhkan drama yang lebih mengguncang daripada sinetron prime time. Kali ini, Harvey Moeis, seorang pengusaha sekaligus suami dari artis ternama Sandra Dewi, sukses mendapatkan "promo akhir tahun" berupa hukuman hanya 6,5 tahun penjara atas dugaan korupsi dana sebesar 300 triliun rupiah . Sebuah angka yang cukup untuk menutupi defisit APBN, tapi malah menjadi tiket emas untuk "liburan berfasilitas eksklusif." Bayangkan, dana sebesar itu bisa membangun puluhan rumah sakit, ribuan sekolah, atau bahkan menggaji ribuan guru honorer hingga tuntas. Tapi sayangnya, rakyat kecil hanya bisa gigit jari, sementara sang pelaku menikmati hasil jerih payah "dana abadi" rakyat. Adakah yang lebih ironis dari ini? 1.        Keadilan ala Negeri Dongeng Seperti di negeri dongeng, keadilan di negara ini terasa seperti cerita fiksi. Untuk mereka yang punya nama besar dan hubungan erat, hukum menjadi elastis—mudah dilenturkan. Band...