Kasus Korona belum juga berkahir dan
masih menjadi PR bagi para pemerintah dan jajaranya, mulai dari penanganan kesehatan,
bantuan sosial, sampai upaya memulihkan stabilitas ekonomi! Ojo kowe mikir
gampang dadi pemerintah iku soro tenan! sebagai warga negara yang baik sudah
sepantasnya kita membantu pemerintah sesuai kapasitas kemampuan masing-masing, piye
paham gak/? Akan tetapi minggu terkahir
dibulan november lini massaku ramai dengan perbincangan maupun isu-isu mengenai
Demo Buruh, kasus Pencopotan baliho, kerumunan massa, pelanggaran protokol
kesehatan, dimana hal tersebut memicu Pro kontra antar berbagai pihak, wes mbuh
angel wes angel.
Kapan seh rek ayeme? Pertanyaan itu muncul dalam benak kepala, hari dimana tanpa ada konflik dan isu perpecahan yang lebih menakutkan dan menyeramkan dari serial film horor The Conjuring karya Chad Hayes. Keruwetan problema sosial, sikut kanan, sikut kiri, saling lempar kesalahan ancen jancuk mbok wes Poo rekk gak pegel to kon! Peace!.
“Tujuan kita sama, kita sama sama berusaha mewujudkan kedamaian seperti yang dikatakan Guru Jiraiya. Kita tidak mengubah apapun, kita sama sama bergerak demi keadilan. Keadilan yang kuhadapkan pada Konoha sama dengan yang ingin kau lakukan padaku, Penderitaan karena kehilangan sesuatu yang berharga itu sama bagi semua orang”. (dalam serial manga naruto)
Kita semua punya keadilan dan sudut pandang berbeda terhadap suatu kebenaran, bagiku itu benar belum tentu buatmu begitupun sebaliknya! maka di perlukan suatu kebijaksanan untuk mengontrol ego, apakah itu mudah? TIDAK tapi proses dan usaha menuju kedewasaan dalam berfikir itu PERLU. Untuk mendekati apa yang dinamakan KEDAMAIAN. Jangan sampai “Walau mengerti, tetap tak bisa saling memahami. ITULAH KEBENARAN! dan Hanya ada satu hal pasti dalam sejarah bahwa manusia adalah makhluk yang tak akan pernah saling memahami”. Pada dasarnya Kita akan belajar membenci kalau terluka, akan dibenci dan merasa bersalah kalau melukai orang lain. Tapi karena mengetahui penderitaan itulah, kita bisa baik hati pada orang lain, karena itulah orang akan berkembang. Melihat kondisi seperti ini membuat saya ingat petuah petapa genit alias Jiraiya “Bahwa Ia selalu percaya, akan datang zaman dimana manusia bisa saling memahami satu sama lain!.
Sebagai penutup akan keruwetan ini dan berharap negara selalu dalam kondisi adem ayem tentrem,“Apapun yang terjadi, aku akan terus melindungi desa. Aku percaya dengan melindungi desa, maka itu adalah cara untuk melindungi shinobi, penduduk, dan juga anak-anak. Siapapun yang ingin menghancurkan desaku, maka aku akan melawannya” – Hashirama Senju.
Comments
Post a Comment