Dan bila waktu masih memberi
kesempatan
Kan kulabuhkan bahtera di dermaga
hatimu.........
Pagi
itu aku masih terbaring di kamar dengan
rasa kantuk yang seolah – olah tidak mau berlalu dari kelopak mataku, beberapa
kali nyaring suara burung dan ayam berkokok terdengar menembus celah- celah
cendela.
Anggur
merah dan berisiknya suara malam masih berasa dalam aroma dan geming di kepala
dewi- dewi malam, semua membuyar dalam lamunan
Aku
harus menemuinya malam ini juga,,
Sudah
terlalu lama aku bersembunyi dari rasa
yang tak menemui sebuah alasan ini , atas pengharapanku dengan harum bunga yang
kau tabur dengan serbuk yang jatuh dari sari pati jiwamu.
Pagi
ini Aku harus kuliah dulu setelah itu
baru aku kan menemui Citra” kataku dalam hati sambil sesekali ku usap mata ini.
hari ini akan menjadi hari yang istimewa
Setelah
selesai kuliah segera aku datang ke kos nya Citra..
Aku
tak tau harus melakukan apa ? aku ingin kau membantuku “kataku dengan nada
berharap
Jadi
apa benar kau mencintainya ? sudah lama aku menaruh rasa kepadanya , aku sayang
dan cinta kepadanya coy kataku.
Sore
itu aku masih belum tau harus melakukan apa ! senja sudah melambai di balik
gedung tempatku kuliah, di danau ini ku
lepaskan letih dan kebingungan masih teringat dengan jelas semua tentangnya,
“Bagaimana saat aku harus menunggu di
supermarket lalu dia datang dengan ngomel sambil menangis karena motornya
menabrak truk yang mengerem mendadak, kalau gak begitu saat aku harus
melihatnya makan dengan sambal yang begitu amat banyak tak jarang aku suka
menyembunyikan sambal di dekatnya, dia
memang aneh dia suka kaos model cowo, soal ngefilm dia paling doyan bisa - bisa
seharianpun ia sanggup. Hal yang paling aku sukai adalah saat dimana kita duduk
bersama sambil makan es krim , Dia memang nyebelin, bandel dia yang selalu
ngatain aku kecil, mungil, dia yang selalu menasehatiku, dan dia saat lelap
selalu ingin di dongengin, bagaimanapun dia , Chan lah orang yang selalu
membuatku bisa selalu merasa nyaman, aku
selalu mempercayainya.
Sore
di tengah senja yang menghitam aku tersenyum dengan penuh kerinduan.
Sampai
di kos kubangunkan Om Apip “ Om tolong antarkan aku ke toko Kue saat ini juga..
Ah
kamu ganggu saja untuk apa malam – malam kamu cari Kue.! Ya sudahlah aku
putuskan untuk mencari sendiri< di tengah jalan tak lupa ke beli bunga
mawar.
Aku
harus kembali Ke kos untuk mengambil kado , nafas yang tak beraturan, keringat
beberpa kali keluar di dahiku sudah tidak ada waktu lagi, saat aku keluar tiba-
tiba aku melihat Citra dan Prastika udah ada di depan Kos,ku.
Ayo
buruan kamu lama banget “kuliahat Citra dengan membawa balon dan bingkisan ayo
buat malam ini menjadi sangat istimewa
katanya dengan tersenyum.
Tak lama kami langsung menuju kerumah
Chan..
Aku
pun mengetok pintu beberapa kali aku harap yang membuka pintu adalah Chan
sendiri.
Terdengar
suara orang melangkah dari dalam dan ketika pintu terbuka wajah , senyum, dan pipi yang tak tak asing
lagi buatku “ Chan selamat ulang tahun ya,
aku sayank sama kamu. Senyum itu terlihat begitu manis, lilin pun telah padam
di tiupnya ku sambut kening di tengah cahaya malam dan suara angin. Aku melihat
tawa, kebahagian malam itu citra dan prastika memberi ucapan dan kamipun
mengerjainya sampai wajahnya pun penuh dengan Kue malam itu kami tertawa penuh
kebahagian.
Setelah itu Aku dan Chan duduk di teras rumah berdua karena Citra
dan prastika harus pulang duluan, kami
ngobrol begitu lama, sesekali kami tertawa bersama sambil menikmati manisnya
coklat dan es krim
Terimakasih Kun buat semuanya
kata Chan pelan sambil menatap mataku.
Iya,, Terimaksih juga udah sayang dan
selalu ada buatku selama ini,,sambil ku
cubit pipi dan ia mencubit hidungku.
Malam membeku di tengah dingin dan suara angin malam, kebahagian dan
kenyamanan yang tak ingin sirna selalu tekenang seperti malam ini saat –saat
indah saat aku bisa duduk bersama dengan orang yang begitu sangat aku sayangi.
Selamat ulang tahun Chan semoga selalu dalam lindungannya,
Malam mulai membisu dengan dinginya
Angin menari dengan hati yang merindu
Kusapa kasih dengan cahaya kasih
Waktu mencair dan bukanlah sebuah ilusi
Di lautan ilmu bumi pendidikan kota pahlawan
Aku Telah sampai pada sebuah pengakuan
Atas berlabuhnya hati di atas kanvas bertahta cinta
Dua puluh tahun yang lalu tuhan telah hadirkan cipataan begitu indah
Betapa amat bahagia kedua malaikat melihat kau tumbuh begitu jelita
Dan Kini saat lonceng malam berbunyi,
Semua untain do’a dan selamat mengiringi usiamu kini.
Ku helai lembaran doa diatas sebuah pengharapan.
Aku ingin terus berada disisimu
Malam tersenyum sinis dibalik awan yang melintang
Dan bila waktu masih memberi
kesempatan
Kan kulabuhkan bahtera di dermaga
hatimu.
Selamat ulang tahun aku
menyayangimu,
Comments
Post a Comment