Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Senjaku Dikampung Halaman

sudah lama rasanya mata ini tak melihat senyuman itu, mendengar segala bentuk nasehat atau omelan tiga bulan ini aku berlayar dilautan ilmu dengan segala tekad untuk menghantarkan bahtera impian ke pelabuhan kejayaan, terkadang aku membuang segala kerinduan pada sebuah doa mentariku telah menjadi senja dan segala apa yang telah diberikan sungguh tak mungkin aku bisa membalasnya kasih sejati dalam hidupku sampai akupun menjadi senja kasihmu akan selalu hidup dihati sampai aku pun menutup mata ini sampai disurga nanti pagi itu kala mentari  kembali menyapa dan aku teringat dengan sapaan   " bangun udah pagi, udah mbok buatin sarapan cepat bangun", ya,, dan saat ini aku benar-benar merindukan semua itu. aku harap bahwa aku segera merasakan hangatnya senja sambil menikmati kopi dikampung halamanku. tiga bulan yang lalu aku masih teringat saat aku dan Mbok berangkat ke masjid untuk sholat maghrib berjamaah, bagimana aku melihat mukena yang dikenakannya sudah begitu l...

MAWAR SENJA

Hari itu aku hanya ingin berteman denganmu, bercanda, atau hanya untuk sekedar berbagi cerita ya, seperti teman pada umumnya, canda dan tawamu masih begitu jelas, terkadang juga aku terlihat seperti orang yang aneh  senyum-senyum dengan sendirinya saat aku ingat semua tentang dirimu. dan kini ketika waktu telah membawaku semakin jauh,,kau  menjadi sekuntum mawar yang mekar dikala taman hatiku mulai membutuhkan sebuah sari pati yang bernama cinta dan kasih sayang, kau seperti embun menawarkan kesegaran saat dimana hatiku mulai terasa gersang, haus akan kemesraan dalam balutan kasih sayang. Senja kini terlihat akan mulai  tenggelam, deburan ombak masih menari-nari didekatku dimana aku berdiri menghadap senja yang tak lama lagi akan menghilang, selembar kertas itu masih kuat ku genggam,bahwa saat ini aku sangat merindukanmu, Sang surya tak lagi terlihat diufuk barat,,sebentar kutarik nafas perlahan lalu kulangkahkan kakiku meninggalkan lembutnya pasir pantai anyar da...

SUARA SIKECIL DARI SUDUT NEGERIKU

Langit negeriku perlahan mulai mendung   perlahan gerimis membasahi kami tak ada tempat   berteduh untuk kami kami yang tak punya atap yang cukup kuat untuk berlindung   dari segala panas dan hujan kesengsaraan para dewa yang berjas hitam tak mau melihat dan mengerti   kami yang kecil payung yang bernama keadilan dan kebenaran perlahan mulai terkikis dinegeri yang kata orang adil luhur ini kami rindu kami ingin bertemu dengan janji itu janji yang dulu terasa manis saat kau butuh suara kami pinta dan harap kami seperti nyanyian doa entah kenapa,entah salah siapa, kisah sedih masih menjadi judul cerita   di negeriku ini saat aku berdiri dilautan ilmu bumi pendidikan kota pahlawan aku bisa melihat dengan jelas keramaian dan keindahan kota namun terselip pula rintihan suara mereka yang tinggal dipinggiran jalan jeritan mereka yang lapar akan kesejahteraan Adik-adiku yang masih belum bisa meminum mani...