Sore selepas kepala penat dengan tugas harian
dan tumpukan buku, untuk mengusirnya aku
memilih menonton berita di televisi sekadar untuk mendinginkan kepala, topik
utama masih tetap dengan corona, corona dan corona lagi, Mbuh wes mumet ruwet, Psbb,
pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, sampai ndekem
(diam dirumah) sudah dilakukan , tapi melihat keterangan jubir Gugus tugas percepatan
Penanganan Covid-
Flashback sebentar, mengenai virus corona yang
pertama kali ditemukan di wuhan (China), yang kemduian secara cepat menjadi
suatu pandemi yang menghebohkan seluruh
negara dan kau tau.? saat itu juga dunia berubah total dengan segala
kebiasaan manusianya. 22 oktober saya
pernah membuat suatu tweet kurang lebihnya seperti berikut: jika
dunia kembali ditata ulang apakah segala bentuk isi dan sifat manusianya akan
tetap sama?. Mungkin kalian bisa menilai sendiri.
Covid 19, virus itu kini memiliki nama lebih
singkat dan nomor serinya, berbagai pakar , ahli, netizen, dan percocotan lambe turah
selalu mendikusikannya, sampai heboh munculnya teori konspirasi? Edan..opo
maneh iki. Lepas dari itu pandemi ini telah menjadi masalah serius setiap
negara, berapa anggaran yang sudah dikeluarkan
hanya untuk virus ini., berapa banyak orang yang kehilangan pekerjaan?, berapa
banyak seniman yang kehilangan jobnya, berapa
banyak orang yang membatalkan pernikahanya ? dan masih banyak lagi, virus ini
juga tidak pilih kasih ia menebas siapa saja dari kalangan pejabat, orang tua,
dewasa dan anak-anak, walau masih ada segelintir orang yang masih tidak
mempercayai virus ini ada? Wes bah ojo diurusi saran gratis dari gue…
Sederhana sekali sebelum saya menutup celotehan
singkat saya yang tak ada manfaatnya ini. Hikmah apa yang
peroleh dari semua ini? Bukankan ini menunjukan betapa rapuh dan lemahnya manusia,
yang kadang selalu berkoar atas nama kesombongan. Mengutip puisi Kiai Haji Mustofa Bisri atau sering disapa Gus Mus
Selamat
Pagi ::
selamat pagi burung-burung yang ramah
selamat pagi dunia yang lelah
selamat pagi manusia
yang kalah.
sudah cukupkah kalian
istirahat melepas lelah
setelah sekian lama
terbang berputar-putar
tak tentu arah
sudah cukupkah kalian merenungkan hakikat diri
dan tujuan hidup kalian
atau masih saja ada
yang ingin kalian tuntaskan
untuk apa?
Kini Pemerintah telah menyuarakan “New Normal”, adaptasi kebiasaan baru, dengan menjalankan segala aktivitas dengan protokol kesehatan, sekadar dari itu cobalah sedikit memahami bahwa diri kita masih manusia biasa.
Semoga pandemi ini segera usai, ini akan menjadi catatan sejarah buat kita semua, bahwa kita generasi yang pernah menghadapi suatu wabah yang mengerikan, aku tunggu kesempatan ngopi bareng rekk ,,saat dunia telah sembuh nantinya.
Comments
Post a Comment