Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Syair Pitutur Jawa Sebagai Wejangan Urip

Syair  yang nyaris 10 tahun lalu saya sering mendengarkannya ketika adzan telah dikumandangkan baik di masjid atau langgar (mushola) sambil menunggu  jamaah lain datang untuk sholat berjamaah,  entah siapa pengarangnya bahkan judulnya pun saya tidak mengetahuinya akan tetapi syair itu masih adem  di ingatan saya dan memiliki pitutur yang luhur untuk kita agar mawas dan iling (ingat) Pada Rabb.  kini syair itu nyaris tidak pernah dilantunkan kembali, untuk mengingat kembali syair tersebut dan menyelami kedalaman akan keindahan, satir dan pituturnya maka saya sengaja menulis dalam blog ini dan mohon maaf karena keterbatasan ingatan saya apabila ada beberapa kata atau urutan yang mungkin salah, berikut  kurang lebih syairnya : Allahumma sholli ala muhammad ya robbi sholli alaihi wasallim Urip ing dunyo pancen akeh godaan ngelumpuk Nok dunyo lali marang pangeran. Ora ngelakoni sholat senenge gak karuan Ra ngerti Wedi bakal onok ancaman Opo pancen ...

Gelandangan Naik Podium

Manusia yang sejak semula sudah akrab dengan kekerasan, setan menipu Adam, pembunuhan antar dua putra Adam dan berbagai kekerasan lain yang selalu menyertai perjalanan kehidupan tanpa kekerasan,membayangkan kekuatan cinta yang dapat membuat manusia berkhayal membayangkan kehidupan,membayangkan kekuatan cinta yang dapat membuat manusia berhati suci seperti malaikat. Jika agama telah menjadi dogma-dogma,maka doa-doa akan kehilangan makna,jika cinta sudah menjadi rumus-rumus logika,maka kasih sayang akan terpenjara,jika agamawan selalu menganggap orang lain kotor,maka kesucian hanya bahan gurauan,jika kaum lelaki menganggap kaum wanita adalah tubuh tanpa rasa,maka akal sehat sudah terbekukan,dan jika kaum perempuan menganggap lelaki adalah mesin,maka kelembutan sudah tidak berarti,jika penguasa menganggap rakyat adalah masa,maka hukum akan selalu diludahi,jika kaum politisi menilai manusia adalah deretan kepala,maka kebenaran hanyalah fatamorgana,dan jika cinta sudah dianggap barang d...